Oleh karena itu, Jokowi tampak begitu kokoh  secara sosial dan politik di mata publik, sebab sosok Jokowi yang tampak sangat kuat itu ditopang oleh Keberaniannya untuk Mengambil Keputusan dengan segala Risiko Politik yang akan terjadi.
Kecuali itu, kemurnian hati nurani dan kebersihan motivasinya telah menempatkan dirinya di muka publik sebagai Presiden Indonesia yang sangat dicintai rakyatnya.
Karena itu, sosok Jokowi di mata publik tidak hanya sebagai Presiden Pilihan Rakyat, tetapi  sudah merupakan personifikasi dari hati nurani masyarakat Indonesia. Dan itulah yang membuat mengapa Jokowi begitu kuat di Mata Kawan dan Lawan Politiknya. Dan hal ini terkonfirmasi dengan  hasil riset  dari berbagai Lembaga Suvey yang kredibel bahwa, kepuasan publik terhadap kinerja  Presiden Jokowi saat ini berada  pada angka 75 % .
Dan fakta itu kembali menegaskan bahwa, Kebaikan dan Kebenaran  selalu akan  menemukan Jalannya sendiri, dengan model dan cara bahwa, meski dihina dan difitnah sedemikian rupa, tetapi Jokowi tetap tenang,  dan  tidak pernah membalas.
Demikian juga, ada Media  Nasional yang menggambarkan sosok Jokowi yang adalah Presiden Republik Indonesia,  dalam  Parodi Politik melalui Gambar Karikatur pada  Sampul Depan sebuah Majalah Ternama  di Tanah Air sebagai Pinokio!
Kecuali itu, ada hal yang sangat disayangkan oleh banyak pihak, karena ada Tokoh Nasional, Mantan Ketua MPR dan
Pemimpin Partai Politik pernah menyatakan bahwa Presiden Jokowi seperti Bebek Lumpuh.
Bahkan, ada pula  Pengamat Politik dan Akademisi, Rocky Gerung yang menyatakan kepada publik bahwa Jokowi adalah Presiden yang Dungu dan Otaknya Kosong. Hal ini terkonfirmasi secara valid oleh Luhut Binsar Panjaitan, "tangan kanan"  Presiden Jokowi pada RGTV (19/09/2022).
Demikian juga, ada banyak Tokoh dan Pengamat Politik dan Ekonomi di Negeri ini melihat apa yang sudah dibangun oleh  Jokowi selama hampir 10 tahun ini sebagai sesuatu yang hadir tanpa makna di mata masyarakat menurut versi para pengamat dalam posisi sebagai oposisi.
Padahal, hampir sebagian besar masyarakat dan Kepala Negara di Dunia  memandang dan menghargai Jokowi sebagai Presiden yang sukses Membangun Indonesia. Fakta Ini selalu akan menjustifikasi Axioma Ilahi  yang menyatakan  bahwa, memang benar, Seorang "Nabi" tidak pernah akan dihormati di Negerinya sendiri.
Selain itu, dalam ranah politik praktis, Jokowi kerap kali ditempatkan  pada posisi politik yang bersifat periferial. dan bukan sebagai aktor utama di panggung politik, tetapi fakta poltik sedang memperhatikan bahwa,  situasi politik masa kini justru sedang  berlaku dan menggambarkan realitas politik yang  sebaliknya.
Dalam hubungannya dengan itu, memang sudah menjadi semacam rahasia umum, bahwa Jokowi kerap kali dilabeli sebagai "Petugas Partai' oleh Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum Partai Politik PDI-P, Â di mana Jokowi bernaung sebagai Kader PDI-P.