Mohon tunggu...
Goris Lewoleba
Goris Lewoleba Mohon Tunggu... Konsultan - Alumni KSA X LEMHANNAS RI, Direktur KISPOL Presidium Pengurus Pusat ISKA, Wakil Ketua Umum DPN VOX POINT INDONESIA

-

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Virus Corona "Menginfeksi" Dunia Pendidikan

13 Agustus 2020   14:03 Diperbarui: 13 Agustus 2020   14:13 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jika tidak ditangani secara komprehensif dan serius, maka  implikasinya,  mutu pendidikan di negeri ini selalu kalah bersaing dengan  mutu pendidikan di negara tetangga.

Kondisi seperti ini disebabkan oleh banyak variabel yang menjadi faktor penentu rendahnya mutu  pendidikan di Indonesia, tetapi sejauh yang diamati,  tampaknya hal ini merupakan perpaduan dari berbagai komponen antara lain,  karena belum adanya kesungguhan dari semua pihak dalam memberikan porsi perhatian yang lebih komprehensif dan serius terhadap masalah Pendidikan di Indonesia.

Dengan mengacu kepada adagium kuno dan argumentasi klasik bahwa,  kondisi pendidikan di negeri ini selalu tertinggal dengan negara tetangga karena tidak didukung oleh pendanaan yang memadai,  maka pemerintah telah mengambil kebijakan anggaran bagi pendidikan di Indonesia sebesar 20 persen dari total APBN,  tetapi dampaknya justru kontra produktif dan tidak sesuai dengan harapan dari semua pihak di negeri ini.  

Situasi seperti ini seirama dengan  apa yang pernah dikonstatasikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani bahwa, dengan  jumlah  anggaran pendidikan yang begitu banyak,  tetapi tidak pernah tampak adanya perubahan yang progresif dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Bahwa, mengelola dunia pendidikan merupakan kebijakan investasi Sumber Daya Saya Manusia (Human Investment)  yang berdurasi jangka panjang, itu iya,  tetapi dari indikator jangka pendek dan menengah saja,  hasilnya tampak tak sebanding dengan investasi yang sudah dikeluarkan dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Berkenan dengan hal itu,  maka sebagaimana dilaporkan oleh (Tempo. Co. 8/12/2018), Menteri  Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan bahwa,  tantangan yang dihadapi dunia pendidikan di Tanah Air saat ini bukan lagi soal besarnya anggaran pendidikan. Hal yang jauh lebih penting, adalah bagaimana kualitas pendidikan mampu menghasilkan Sumber Daya Manusia yang baik.

"Tantangan yang kita hadapi bukan bagaimana bisa menghabiskan anggaran pendidikan sebanyak Rp 444 triliun pada tahun ini, tapi bagaimana menciptakan manusia yang  berkualitas."

Potret  Pendidikan di Masa Pandemi

Pandemi Covid-19 telah merubah potret dunia pendidikan yang semula tampak berwajah damai dan tenang,  meski menyimpan banyak kisah pilu soal mutu pendidikan di Tanah Air,  sontak berubah total menampilkan wajah dunia pendidikan yang panik dan gelisah dalam gerak irama yang hampir tak berdaya, karena Pandemi Covid-19.

Pandemi ini telah menghentikan semua dinamika dan  proses kerja kreatif dalam batas ruang dan waktu pada semua  bidang kehidupan,  termasuk dalam Dunia Pendidikan Formal.

Situasi itu menjadi amat terasa dalam hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar di berbagai tingkatan pendidikan,   baik di Tingkat Pendidikan Dasar maupun di Tingkat Perguruan Tinggi, dimana semua  aktivitas proses belajar mengajar dihentikan secara total.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun