Mohon tunggu...
Goris Lewoleba
Goris Lewoleba Mohon Tunggu... Konsultan - Alumni KSA X LEMHANNAS RI, Direktur KISPOL Presidium Pengurus Pusat ISKA, Wakil Ketua Umum DPN VOX POINT INDONESIA

-

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Teror terhadap Wiranto Versi Psikologi Politik

12 Oktober 2019   08:59 Diperbarui: 12 Oktober 2019   10:01 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(foto: Dokumen Polres Padeglang via Okezone)

Dengan demikian, selama pemaknaan terhadap "teror suci" tidak dibongkar, maka penusukan terhadap Wiranto, Menko Polhukam Republik Indonesia, hanyalah merupakan sebuah puncak gunung es yang hanya tampak di atas permukaan.

Pesan Politik tanpa Wajah
Terorisme adalah praktek politik yang menghalalkan segala kejahatan kemanusiaan untuk mencapai tujuan politik.

Kejadian penusukan terhadap Menko Polhukum Wiranto, menjadi sarat dengan berbagai muatan yang mengandung pesan politik.

Dikatakan demikian karena, ada target dan ada landasan Ideologi perjuanganya, serta ada visi dan misi politiknya.

Terkait dengan hal itu, maka Yonky Karman (2005) mengatakan bahwa, target mereka adalah pemerintah berkuasa dan simbol-simbol Pemerintahan Negara.

Mereka bergerak seperti hantu dan menyerang target-target strategis. Tidak seperti kejahatan kriminal biasa, mereka tidak menampilkan wajah secara terbuka. Mereka memandang diri sebagai benda yang bisa dihancurkan tanpa mengganggu sistem moral masyarakat yang sedang berlaku secara universal.

Teroris melihat diri dan hidup orang lain sebagai alat perjuangan untuk sesuatu yang lebih mulia (for a greater cause), karena itu membunuh dengan menusuk seseorang hingga kehilangan nyawanyapun merupakan suatu keniscayaan yang realistis.

Memperhatikan momentum kejadian serta sasaran yang dituju, maka pesan politik yang hendak disampaikan kepada publik adalah bahwa, mereka/teroris masih tetap ada dan dapat melakukan apa saja dan kepada siapa saja, tanpa kecuali termasuk untuk merebut Kekuasaan Politik sekalipun, dengan tujuan dan target jangka pendek yaitu ingin menggagalkan Pelantikan Presiden Jokowi.

Oleh karena itu, pendekatan yang perlu dilakukan oleh semua pihak untuk mereaksi situasi atas kejadian penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto, bukan hanya dengan meningkatkan keamanan dan kewaspadaan para bagi Pejabat Publik dan para VVIP, karena hal tersebut sudah mengacu kepada SOP Keamanan bagi Pejabat Publik.

Hal yang justru jauh lebih penting dan strategis adalah menetralisir tujuan luhur dari dari Agama dengan menjauhkan Agama sebagai kendaraan politik para Teroris.

Hal ini disebabkan karena, tujuan luhur agama yang ditegakkan dengan menggunakan kekerasan dan pembunuhan adalah pencemohan terhadap nilai-nilai luhur dari agama itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun