Mohon tunggu...
Gordi SX
Gordi SX Mohon Tunggu... Freelancer - Pellegrinaggio

Alumnus STF Driyarkara Jakarta 2012. The Pilgrim, La vita รจ bella. Menulis untuk berbagi. Lainnya: http://www.kompasiana.com/15021987

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Makna di Balik Kedatangan Paus Fransiskus di "Kota Jeans"

30 Mei 2017   04:46 Diperbarui: 30 Mei 2017   11:33 1540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Kunjungan Paus Fransiskus, FOTO: chiesadigenova.it

Paus menyapa umat dan pekerja pabrik di Genova, FOTO: lapresse
Paus menyapa umat dan pekerja pabrik di Genova, FOTO: lapresse
Sedangkan Salib berbahan besi dihadiahkan oleh ribuan karyawan yang bekerja di Pabrik โ€œIlva di Corniglianoโ€ di kota Genoa. Pabrik ini adalah salah satu pabrik tertua yang sampai hari ini masih beroperasi. Di hadapan mereka, Paus Fransiskus mengajak pemangku jabatan untuk memberikan pekerjaan kepada semua orang. Sebuah pekerjaanโ€”kata Pausโ€”adalah bentuk penghormatan terhadap martabat manusia. Melalaikan atau mengambil jatah pekerjaan orang lain bisa berarti mencuri harkat dan martabat orang lain. Pekerjaan juga dimaknai sebagai bentuk kebebasan. Itulah sebabnya, Paus Fransiskus mengatakan, โ€œBentuk pertama dari sebuah kebebasan adalah hak untuk bisa bekerja.โ€

Kain Jeans tidak dipisahkan dari sejarah kota Genoa. Sejarah itu juga tergambar dalam hadiah Kasula pada Paus Fransiskus. โ€œBahan Jeans berwarna Putih terletak di bagian luar. Bagian dalam Kasula terbuat dari bahan yang lebih mahal lagi,โ€ kata La Professoressa Tiziana.

Jeans yang terletak di bagian luar Kasula ini memang tidak asal buat. Jeans itu lahir di kota Genoa. Jeans juga adalah simbol keseharian penduduk Genoa. Saat itu, Jeans menjadi pakaian andalan para nelayan di Regione Liguria (nama Provinsi yang menaungi kota Genoa). Pada abad Pertengahan, kain Jeans amat laku sebab harganya murah dan bertahan lama. Para pelaut (marinai) pun menggunakannya untuk menutup perahu, menutup layar perahuyang digunakan sebagai alat pelayaran.

Karena sifatnya ekonomis, kain Jeans pun dibuat dengan menambahkan warna Biru dan dipakai juga sebagai pakaian khas para pekerja pelabuhan (scaricatori del porto). Orang-orang pun tahu, para pemakai Jeans adalah pekerja pelabuhan. Mereka yang bertugas untuk mengangkut barang dari dan keluar dari kapal.

Paus berdialog dengan para pekerja dari Pabrik Ilva, FOTO: lapresse
Paus berdialog dengan para pekerja dari Pabrik Ilva, FOTO: lapresse
Pada abad ke-5, para pedagang Superba (nama kota Genoa pada zaman Republik Marinara) menjual kain Jeans ke Inggris. Raja Inggris saat itu Enrico VIII (1491-1547) menjadi kagum dan akhirnya dia suka. Sejak saat itu, Jeans pun diproduksi besar-besaran. Produksi di Genoa makin berkembang dengan dibukanya pabrik Jeans di Amerika Serikat pada tahun 800-an oleh Jacob Davis(1831-1908). Davis menjadikan Jeans sebagai pakaian khusus kelompok cowboys. Jeans pun makin berkembang hingga saat ini. Jeans diminati karena harganya murah dan kainnya bertahan lama.

Kata โ€œJeansโ€ berasal dari pengucapan bahasa Inggris untuk kata โ€œGรจnesโ€ dalam bahasa Prancis. Kata Gรจnes adalah bentuk pengucapan dalam bahasa Prancis untuk kota Genova-Italia.

Jeans inilah yang dikembangkan oleh Jacob Davis bersama sahabatnya, Levis Strauss (1809-1902). Strauss adalah Pengusaha Jerman keturunan Yahudi. Dia menjadi warga negara Amerika Serikat dan suskses melalui perusahaan Jeans-nya Levis Strauss & Co.Perusahaan ini didirikan pada 1853 di kota San Francisco. Sejak 1873, Penjahit Jacob Davis bergabung di perusahaan ini. Saat ini, Levis Strauss & Coberoperasi di lebih dari 110 negara.

Kunjungan Paus Fransiskus pun membuka kembali sejarah, kehidupan, dan situasi warga Genoa saat ini. Mereka lahir dan dibesarkan bersama kain Jeans. Jeans dengan demikian adalah darah mereka. Darah adalah kehidupan. Dan, kehidupan inilah yang mereka persembahkan kepada Paus Fransiskus dalam kunjungan pada Sabtu, 27 Mei yang lalu.

Sekadar berbagi yang dilihat, ditonton, didengar, dirasakan, dialami, dibaca, dan direfleksikan.

PRM, 30/5/2017

Gordi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun