Mohon tunggu...
Gordi SX
Gordi SX Mohon Tunggu... Freelancer - Pellegrinaggio

Alumnus STF Driyarkara Jakarta 2012. The Pilgrim, La vita è bella. Menulis untuk berbagi. Lainnya: http://www.kompasiana.com/15021987

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Dari 'Ciao' ke 'Bravo' a la Italia

8 Mei 2017   02:24 Diperbarui: 12 Mei 2017   05:21 3020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti kata ‘ciao’, kata ‘bravo’ juga berusia tua. Usianya lebih tua 100 tahun ketimbang kata ‘ciao’. Kata bravo mulai dikenal sejak abad ke-6. Pada abad ke-7, kata ini sudah mulai muncul di tempat pertunjukkan teater di seluruh Italia. Sejak saat itu, kata bravojuga melalangbuana ke seluruh dunia.

Dari Italia, kata ‘bravo’ mula-mula muncul di Prancis, Jerman, dan Spanyol pada akhir abad ke-7. Di Inggris kata bravo mulai digunakan pada abad ke-8. Saat ini, kata ‘ciao’ sudah digunakan di banyak bahasa termasuk bahasa Indonesia.

Koran Popotus melampirkan sekitar 29 negara pengguna kata ‘bravo’ di dunia: Albania, Arab-Mesir, Bulgaria, Catalano, Ceko, Kroasia (croasia), Denmark (danese), Estone, Finlandia, Jepang, Yunani Modern (greco), Indonesia, Islanda, Makedonia, Lettone, Lituano, Malaysia, Malta, Neerlandese, Norvegia, Polandia, Portugis, Romania, Rusia, Serbia, Slovenia, Swedia, Turkia, dan Hongaria (ungherese).

Selain kata Bravo dan Ciao, kata-kata lain dalam dunia seni (lukisan, arsitek, dan musik) juga sudah mendunia. Jika ada kesempatan, akan dibahas pada masa datang. Ciao

Sekadar berbagi yang dilihat, ditonton, didengar, dirasakan, dialami, dibaca, dan direfleksikan.

PRM, 7/5/2017

Gordi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun