Mohon tunggu...
Gordi SX
Gordi SX Mohon Tunggu... Freelancer - Pellegrinaggio

Alumnus STF Driyarkara Jakarta 2012. The Pilgrim, La vita รจ bella. Menulis untuk berbagi. Lainnya: http://www.kompasiana.com/15021987

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pesan "Urbi et Orbi" dari Paus Fransiskus di Hari Natal 2016

26 Desember 2016   07:33 Diperbarui: 26 Desember 2016   11:44 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Basilika Santo Petrus, Vatikan, FOTO: lastampa.it

Dari Selatan Italia ini, Amri melayang jauh ke Jerman sana melewati Prancis. Polisi dan aparat keamanan pun heran dengan sepak terjangnya. Setelah membunuh melalui aksinya, Amriโ€”entah dengan cara gelapโ€”meninggalkan Jerman dan kembali ke Italia. Sebelum ingin bersembunyi di Italia, Amri melewati Prancis dengan Kereta Api. Di sini, dia lolos dari pencarian polisi.

Vatikan dari Kastel Angelo, FOTO: webitmag.it
Vatikan dari Kastel Angelo, FOTO: webitmag.it
Amri pun tidak bisa melanjutkan persembunyiannya di Italia. Di kota Milan, di Stasiun Kereta Api Sesto San Giovanni, Amri mengakhiri hidupnya. Dua polisi yang sedang berjaga menghabisi nyawanya setelah melihat Amri hilir mudik di depan tele kamera pengontrol. Amri sempat melawan dan melukai Cristian Movio (35 tahun). Cristian saat ini masih di rumah sakit untuk merawat beberapa luka di tubuhnya. Untung, di samping Cristian ada Luca Scatร  (29 tahun), yang berhasil menembak mati sang killer ini. Andai, Cristian dan Luca tidak menghabiskan nyawa sang teroris, boleh jadi ketakutan warga Milan makin besar.

Kematian Amri bukanlah akhir dari ketakutan. Ketakutan itu tetap ada. Betapa warga Eropa memang sedang berduka dengan beberapa aksi bom akhir-akhir ini. Selain berita kematian Amri, Natal kali ini juga menjadi unik. Keunikannya persis muncul menjelang dan saat perayaan kelahiran Yesus ini berlangsung.

Dari Selatan Italia, diperkirakan 100 orang mati di tengah laut. Kedatangan kaum imigran pencari hidup layak ini memang belum berujung. Tanggal 24 Desember pagi, diperkirakan datang 417 orang di kota Augusta, Siracusa-Sicilia.

Jumlah ini hanya sebagian dari semua yang datang melalui laut dengan perahu kecil. Perjalanan dengan perahu kecil ini memang termasuk yang berbahaya. Bahayanya lebih besar daripada keselamatan sampai tempat tujuan. Bayangkan pada 2015 yang lalu, menurut data di Italia, sekitar 3.771 orang meninggal dalam perjalanan laut menuju Italia. Tahun 2016 ini yang sebentar lagi akan berakhir, sudah terdapat 4.824 orang meninggal di Laut Mediteraneo. Berarti, jumlah yang mati makin meningkat.

Masih banyak data lainnya yang menggambarkan kehidupan yang sulit saat ini di Eropa. Dengan situasi ini, bolehlah kita berasumsi bahwa masyarakat saat ini sedang hidup jauh dari kedamaian. Maka, pesan damai yang disampaikan Paus pada Perayaan Natal kali ini amat relevan.

Paus Fransiskus dan bayi Yesus, FOTO: l'Osservatore Romano
Paus Fransiskus dan bayi Yesus, FOTO: l'Osservatore Romano
Semoga, damai Natal menyertai kita semua. Kita semua membutuhkan damai. Tidak ada haram dan halal untuk hidup dalam situasi damai. Sebaliknya, kita semua berhak untuk hidup dalam situasi damai. Tidak perlu fatwa dari MUI untuk menikmati hidup damai. Dunia membutuhkan damai.

Sekadar berbagi yang dilihat, ditonton, didengar, dirasakan, dialami, dibaca, dan direfleksikan.

SELAMAT NATAL untuk umat Katolik dan Kristen Protestan di seluruh Indonesia dan seluruh dunia.

PRM, 26/12/2016
Gordi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun