"Hanya ada satu cara."
"Komitmen awal."
"Juga sudah bergeser."
Duks! Duks! Memukul tembok berkli-kali. "Sialan!"
"Amuk tak menyelesaikan masalah."
"Kita terjebak konspirasi."
"Belum tentu. Mereka menyebar berbagai isu."
"Kaum partisan baru, bermunculan, di lini tengah."
"Data?"
"Aman," keduanya tampak semakin intens, berdialog secepat pikiran.
"Pergerakan dari dalam keluar. Kau sebaliknya," telepon genggam keduanya berdering, mereka saling memberi tanda. Dering telepon mati. Keduanya menghancurkan telepon, krack!
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!