Mohon tunggu...
Taufan S. Chandranegara
Taufan S. Chandranegara Mohon Tunggu... Buruh - Gong Semangat

Kenek dan Supir Angkot

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Mati Sunyi

3 Agustus 2024   06:21 Diperbarui: 3 Agustus 2024   06:32 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc Photo Kompas.com

Enggan mengingat keindahan itu, keburukan itu, kebohongan itu, kesia-siaan itu, kepandiran itu, hal mengenaskan, mengunci hatinya.

Berbagai kemungkinan, barangkali bisa saja, pada hal hidup, setelah mati atau pada hal mati setelah hidup, kalau mungkin.

"Aku tidak mampu!" Geram.

"Aku lengah." Sesal termuskil.

"Seharusnya, aku. Mati. Bukan kamu."

***

"Aku durhaka sejagat. Melupakan kasihmu. Aku sombong, mentang-mentang. Aku melupakan, tidak sengaaja. Maafkan. tidak bermaksud tidak mengingatmu."

"Aku, sibuk, amat rumit. Sulit menjelaskan, tak berani menemuimu. Sadar betul, sungguh. Aku bersalah."

"Aku berniat hidup lagi. Mengembalikan semua hal menjadi baik banget."

"Boleh enggak ya. Apa masih bersedia."

"Kapan ya hidup lagi. Janji deh, 'kan kuberikan cinta terkusyuk, beneran. Sumpah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun