"Mungkin oleh sebab berbagai kemungkinan."
"Bisa Yes! May be no! Yes lagi. No lagi. Loh!"
"No action talk only."
"Sedia payung sebelum panas."
"Nato lagi dong huahaha." Asli ngakak bareng jungkir balik keduanya.
Membuat musim rembulan redup terang. Akibat cuaca bimasakti sedang gagap untuk memberi isyarat jawaban pilihan acak di antara kealpaan absensi salah-benar berkelit selalu, lantas bertepuk tangan  suit-suit. Sekalipun wajib mengetuk pintu kenisbian terlebih dahulu. Berakibat terbolak balik di balik-balik.
"Kocak terkocok-kocok."
"Cap cip cup terbang kuncup."
"Opera butterfly versi dugem."
"Hahaha lantas batuk rejan terbirit-birit."
"Wah! Wak wak gung dong."
"Lebih seru dari film kartun enggak lucu."
"Ehem. Selalu begitu."
"Sekalipun seolah-olah... Ya toh."
Sekalipun sejarah lawas telah mencontohkan. Ini boleh itu tidak. Sila ditinjau dari berbagai suluk peninjauan. Apakah masih ampuh satirisme macam itu atau hal-hal mustahal itu dicarikan formulasi anti penggandaan perilaku multi konten. Setidaknya akan tersebutlah kata di balik celah tergelap laiknya black hole tampak samping.
"Boleh dibilang, ups! Karena tidak seperti-sepertinya."
"Bingung kali tampaknya hahaha..."
"Kartunnya belum tayang wajar cuy."
"Saat tayang, kejutan ulang tahun pacar."