Mohon tunggu...
Taufan S. Chandranegara
Taufan S. Chandranegara Mohon Tunggu... Buruh - Gong Semangat

Kenek dan Supir Angkot

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cerpen: Mengobrol

20 Juni 2024   08:38 Diperbarui: 20 Juni 2024   09:24 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sama kita rupanya."
"Salaman." Keduanya jabat tangan.

Apakah kompanyon menunjukan kesetiaan. Jawaban entah di mana, ketika kecoa terinjak pemilik kaki baru saja lewat. Siapa tidak melihat di antara keduanya. Gravitasi memberi keseimbangan hidup makhluk di bumi. Mau terbang, jalan kaki, merayap, berlari atau berenang pilihan bebas ada pada you and me.

"Kalau dilarang memakai lipstik kita bisa apa."
"Yes or no ke habitat tanya. Melaut sila terbang silakan."

"Simpang siur halusinasi."
"Kenapa jadi pesimis cuy."

"Haha. Bukan pesimis."
"Tapi gigit jari!"

"Parodi lagi hahaha." Ngakak bareng.
Serentak duet. "Nasib. Oh nasib!"  Keduanya berlanggam.

Sana sini oke. Sini sana oke
Halah-halah huu halah halah
Cintamu bukan cintaku
Cintaku bukan cintamu

Hore!

Dramatik asosiatif asyik nonton aksi rekreasi nyelip di lipatan duk duk gong. Apa masih punya kekhawatiran, memasang sabuk pengaman demi keselamatan di bumi. Sebelum senjakala tiba, hujan tak ada di antara kemarau. Kalau kemarau tak ramah pada hujan. Matahari tak punya pilihan mendekat atau menjauh.

"Matahari pilih-pilih rupanya."
"Sedikit main mata kawan." Keduanya terpingkal-pingkal

"Kok bisa begitu ya."
"Ya bisa saja."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun