Mohon tunggu...
Syukron
Syukron Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Akademisi hukum

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Negara Majemuk Rawan Bubar

8 Agustus 2020   22:36 Diperbarui: 8 Agustus 2020   22:23 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Puctha membagi bentuk bangsa menjadi dua, yakni: bangsa dalam arti etno dan bangsa dalam arti nasional. Bangsa etno yakni suatu masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang bersaudara karena adanya persamaan darah, keturunan dan kebudayaan. 

Bangsa nasional yaitu suatu masyarkat yang kesatuan organis yang mengikatkan dirinya dalam satu negara meskipun berbeda secara Ras dan kebudayan. 

Satu tambahan yakni bangsa ideologis yakni suatu masyarkat yang mengikatkan dirinya pada suatu ajaran yang membuat mereka saling mengikatkan diri dalam satu persaudaraan.

Dilihat dari pembentukan bangsa Indonesia memiliki tiga elemen bangsa secara etno, ideologis, nasionalis. Untuk itu  bangsa dalam arti nasiolnalis harus bisa mengorganisir bangsa secara etnik/ etno dan ideiologis agar perbedaan yang ada dalam tubuh bangsa secara etno dan ideologis ini teroganisir dalam satu organisasi yang disebut Negara/nasional.

Kilas balik ke majapahit, sebagai kerajaan yang besar wilayah kekuasaanya dengan pusat kerajaan di pulau jawa bagian timur, dengan corak kepemimpinan jawa Dan Hindu-budha membuat kesetabilan kerajaan ini dengan kedaatangan agama Islam membuat kerajaan ini runtuh pada tahun 1478 M. 

Prediksi keruntuhan kerjaaan majapahit sebab secara etno/etnis wilayah kekuasaan memiliki perbedaan kultur,ras kebudayaan dengan majapahit ditambah secara ideologi memiliki perbeDaan dengan wilayah kekuasaan sebut saja cirebon, demak.

Pakistan dan India pernah jadi negara jajahan ingris. kedua negara ini merdeka panda tahun 1947 diakibatkan perbedaan idologis (agama) meskipun secara etnis kedua Negara ini masih satu Ras, persamaan ideologis ini membentuk menjadi satu persaudaran, meskipun kedua negara memiliki ideologi lain(agama) yang menjadi warga negaranya akan tetapi pembentukan negraa nasionalnya disebbakan oleh ideologi yang Sama, India dengan hindunya, pakistan dengan Islamnya.

Negara Israel disatukan dengan kebangsaan ideologi, mereka melakukan aneksasi wilayah palestina karena ajaran ideologi mereka secara umum meskipun ada yahudi ortodok yang menentang aneksasi yang dilakukan sejak tahun 1948 kepada palestina.

Kembali ke negara Indonesia tercinta. Indonesia memiliki banyak bangsa dalam artian etnis. Kita bisa sebut bangsa melayu, bangsa Jawa, bangsa dayak, bangsa Papua dan lain-lain. Indonesia juga memiliki bangsa dalam artian ideilogi sebut saja Islam,Kristen, Hindu, Budha ,konghucu dan kepercayaan Lainya yang membentuk satu persaudaraan diantara pemeluk masing-masing ideologis. 

Indonesia sangat beruntung memiliki pembentuk negara yang tidak egois mementingkan identitas kebangsaan secara ideologis Dan kebangsaan etnis. Pendiri bangsa mengorganisir kebangsaan ideologis dan etnis dengan mengambil kalimatun sawa yakni pancasila untuk hidup bersama dalam perbedaan yang ada dinegeri kita ini. 

Namun hal itu bukan tanpa ada sebuah resiko perpecahan yang setiap saat akan datang jika keegoisan Diantara masing-masing perbedaan. Seokarno sebagai tokoh pemersatu negara Indonesia sudah meninggalkan kita semua , sampai presiden kita saat ini joko widodo dan semua warga harus memelihara harmoni perbedaan yang Kita miliki sangat rawan bubar sebagaimana contoh kerajaan majapahit, pakistan dan India, uni soviet.

Sejak soekarno pembagian kekuasaan antara pusat dan daerah telah mengadopsi federasi yang dilaksanakan oleh amerika serikat namun bukan berbentuk Negada bagian. 

Di masa seokarno desentrliasi tersebut sebagai angin segar untuk mengatur kegiatan daerah mereka/suku dan identitas mereka sendiri untuk mengatur selain kamanan  itu diperbolehkan, mereka boleh memiliki aturan tersendiri apalagi mereka yang diberi otonomi khusus seperti jogja , Papua, aceh.

Perbedaan peraturan setiap daerah akan menimbulkan perpecahan, contoh jika seorang non Muslim yang hidup di aceh tidak adil dalam menerapkan peraturan bagi non muslim maka kemungkinan kemarahan non muslim diluar aceh. 

Contoh lain perampasan hak ulayat  Etnis tertentu yang dirampas oleh pemerintah yang tidak memikirkan perasaan kebangsaan etnis seperti Suku yang mendiami tambang emas di papua yang sekarang termainfestasikan dengan kelompok papua merdeka.

Disinilah sebuah negara yang majemuk akan diuji kesatuan mereka Deng an melihat bagaimana pemerintah pusat dalam melakukan organisir keberagaman yang Ada, jika peraturan yang dibuat oleh pemerintah daerah mediskriminasi kelompok/bangsa tertentu maka akan muncul konflik.Karena sebuah keegoisan kesukuan yang tidak melihat perbedaan di dalam pemerintahan daerahnya. 

Dan juga pemerintah pusat dalam membuat peraturan bertentangan dengan ideologi atau etnis yang menyebabkan kerugian kepada mereka maka akan ada embrio separatis yang akan terus melawan pemerintahan yang sah jika peraturan itu tidak melihat sosio kultur dan ideologis mereka.

Negara yang diwakili oleh trias politika, yakni esekutif, legislatis dan yudikatif harus membuat kebijakan yang selaras dengan kalimatun sawa (pancasila) biar kemungkinan perpecahan bisa diminimalisir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun