Mohon tunggu...
Ervan Yuhenda
Ervan Yuhenda Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Berani Beropini Santun Mengkritisi, Warga Negara Indonesia, Pembaca Buku, Penonton Film, Pendengar Musik, Pemain Games, Penikmat Kopi, Senang Tertawa, Suka Berimajinasi, Kadang Merenung, Mengolah Pikir, Kerap Hanyut Dalam Khayalan, Mengutamakan Logika, Kadang Emosi Juga, Mudah Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan, Kadang Bimbang, Kadang Ragu, Kadang Pikiran Sehat, Kadang Realistis, Kadang Ngawur, Kondisi Ekonomi Biasa-Biasa Saja, Senang Berkorban, Kadang Juga Sering Merepotkan, Sering Ngobrol Politik, Senang Dengan Gagasan-Gagasan, Mudah Bergaul Dengan Siapa Saja, Namun Juga Sering Curiga Dengan Siapa Saja, Ingin Selalu Bebas, Merdeka Dari Campur Tangan Orang Lain. Kontak : 08992611956

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dampak Psikologis Perubahan Iklim, Mengatasi Kecemasan dalam Era Ketidakpastian

1 September 2024   15:52 Diperbarui: 1 September 2024   15:58 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terapi juga dapat memberikan ruang bagi individu untuk mengekspresikan ketakutan dan kekhawatiran mereka dalam lingkungan yang aman dan mendukung. Seorang terapis yang berpengalaman dapat membantu klien mengembangkan strategi coping yang efektif, termasuk teknik relaksasi, mindfulness, dan pengaturan emosi.

Ketahanan psikologis adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan stres dan kesulitan dengan cara yang positif. Membangun ketahanan ini adalah kunci dalam menghadapi kecemasan iklim. Teknik mindfulness, seperti meditasi dan pernapasan dalam, dapat membantu individu tetap fokus pada saat ini dan mengurangi perasaan cemas tentang masa depan.

Aktivitas fisik telah terbukti secara efektif dalam mengurangi stres dan kecemasan. Olahraga juga dapat meningkatkan suasana hati dan memberikan energi tambahan untuk menghadapi tantangan. Memiliki orang-orang yang dapat diandalkan untuk berbicara atau berbagi kekhawatiran adalah faktor penting dalam ketahanan psikologis. Dukungan sosial dapat membantu individu merasa didukung dan dipahami, yang dapat mengurangi perasaan cemas.

Sementara penting untuk tetap terinformasi tentang perubahan iklim, paparan berlebihan terhadap berita negatif dapat memperburuk kecemasan. Menetapkan batasan pada berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk membaca atau menonton berita tentang perubahan iklim dapat membantu mengurangi stres. Misalnya, seseorang bisa memutuskan untuk hanya memeriksa berita lingkungan satu kali sehari dan menghindari sumber berita yang sensasional atau berlebihan.

Selain itu, mencari sumber informasi yang seimbang dan memberikan solusi, bukan hanya masalah, dapat membantu mengurangi perasaan tidak berdaya. Banyak organisasi lingkungan yang tidak hanya melaporkan masalah tetapi juga memberikan panduan praktis tentang apa yang dapat dilakukan untuk membuat perbedaan.

Meskipun tantangan yang dihadapi sangat besar, penting untuk menumbuhkan harapan dan optimisme. Harapan adalah faktor penting dalam kesehatan mental dan dapat menjadi motivator yang kuat untuk bertindak. Banyak kisah sukses dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang dapat menjadi sumber inspirasi dan dorongan.

Optimisme tidak berarti menutup mata terhadap realitas, tetapi lebih kepada fokus pada apa yang mungkin dan memanfaatkan kekuatan untuk perubahan. Dalam sejarah, manusia telah berhasil mengatasi berbagai tantangan besar, dan ada banyak alasan untuk percaya bahwa kita dapat menghadapi perubahan iklim dengan cara yang sama.

Peran Pemerintah, Lembaga Kesehatan, dan Masyarakat dalam Mengatasi Kecemasan Iklim

Selain upaya individu, pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat luas juga memiliki peran penting dalam mengatasi dampak psikologis dari perubahan iklim. Kolaborasi yang efektif antara berbagai pihak ini sangat penting untuk mengembangkan strategi yang komprehensif dan berkelanjutan.

Pemerintah perlu mengembangkan kebijakan yang mendukung kesehatan mental dalam konteks perubahan iklim. Mengedukasi masyarakat tentang dampak psikologis perubahan iklim dan menyediakan sumber daya untuk mengatasinya. Menyediakan akses yang lebih luas ke layanan kesehatan mental, termasuk terapi dan konseling, terutama bagi mereka yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. Mendukung penelitian tentang dampak psikologis perubahan iklim dan pengembangan intervensi yang efektif.

Selain itu, pemerintah harus mengintegrasikan pendekatan kesehatan mental ke dalam kebijakan perubahan iklim yang lebih luas, memastikan bahwa kebutuhan psikologis masyarakat dipertimbangkan dalam setiap langkah mitigasi dan adaptasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun