Mohon tunggu...
Ervan Yuhenda
Ervan Yuhenda Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Berani Beropini Santun Mengkritisi, Warga Negara Indonesia, Pembaca Buku, Penonton Film, Pendengar Musik, Pemain Games, Penikmat Kopi, Senang Tertawa, Suka Berimajinasi, Kadang Merenung, Mengolah Pikir, Kerap Hanyut Dalam Khayalan, Mengutamakan Logika, Kadang Emosi Juga, Mudah Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan, Kadang Bimbang, Kadang Ragu, Kadang Pikiran Sehat, Kadang Realistis, Kadang Ngawur, Kondisi Ekonomi Biasa-Biasa Saja, Senang Berkorban, Kadang Juga Sering Merepotkan, Sering Ngobrol Politik, Senang Dengan Gagasan-Gagasan, Mudah Bergaul Dengan Siapa Saja, Namun Juga Sering Curiga Dengan Siapa Saja, Ingin Selalu Bebas, Merdeka Dari Campur Tangan Orang Lain. Kontak : 08992611956

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dampak Psikologis Perubahan Iklim, Mengatasi Kecemasan dalam Era Ketidakpastian

1 September 2024   15:52 Diperbarui: 1 September 2024   15:58 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu pendorong utama kecemasan iklim adalah ketidakpastian tentang masa depan. Perubahan iklim adalah masalah yang berkembang secara bertahap, dan konsekuensinya sulit diprediksi dengan tepat. Bahkan para ilmuwan, meskipun memiliki model dan data, sering kali tidak dapat memberikan gambaran yang pasti tentang bagaimana perubahan iklim akan berdampak pada daerah tertentu atau kapan tepatnya dampak tersebut akan terjadi. Ketidakpastian ini menimbulkan kecemasan, karena manusia secara alami cenderung merasa tidak nyaman dengan hal-hal yang tidak diketahui.

Banyak orang merasa tidak berdaya dalam menghadapi perubahan iklim. Meskipun mereka mungkin berusaha untuk mengurangi jejak karbon mereka, seperti dengan mengurangi penggunaan plastik, beralih ke energi terbarukan, atau mengadopsi gaya hidup ramah lingkungan, dampak individu ini sering kali terasa tidak memadai dalam skala global. Perasaan tidak berdaya ini diperparah oleh pandangan bahwa keputusan besar yang benar-benar dapat membuat perbedaan berada di tangan pemerintah dan korporasi besar, yang kadang-kadang tampaknya tidak melakukan cukup banyak untuk mengatasi krisis ini.

Di era digital, informasi tentang perubahan iklim dapat diakses dengan mudah melalui berbagai platform. Namun, paparan terus-menerus terhadap berita tentang bencana alam, peningkatan suhu global, dan ketidakmampuan politik untuk mengambil tindakan yang memadai dapat memperburuk kecemasan. Berita yang berfokus pada skenario bencana tanpa menawarkan solusi praktis sering kali membuat individu merasa lebih cemas dan tidak berdaya.

Bagi mereka yang langsung terdampak oleh bencana alam yang terkait dengan perubahan iklim, dampaknya pada kesehatan mental bisa sangat parah. Pengalaman trauma, kehilangan rumah, atau kehilangan orang yang dicintai akibat bencana alam dapat memicu gangguan stres pasca-trauma (PTSD). Selain itu, mereka yang tinggal di daerah yang rentan terhadap bencana mungkin terus-menerus hidup dalam ketakutan akan bencana berikutnya, yang memperburuk kecemasan mereka.

Strategi Mengatasi Kecemasan Iklim

Mengatasi kecemasan iklim memerlukan pendekatan yang holistik, yang mencakup upaya individu, dukungan komunitas, serta kebijakan pemerintah yang berfokus pada kesehatan mental dan lingkungan. Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi kecemasan iklim adalah dengan meningkatkan pemahaman tentang perubahan iklim. Edukasi yang baik dapat memberikan individu alat untuk memahami kompleksitas perubahan iklim dan bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam mengatasi masalah ini. Dengan informasi yang benar, individu dapat merasa lebih berdaya dan memiliki rasa kontrol yang lebih besar terhadap situasi.

Program edukasi yang komprehensif harus mencakup topik-topik seperti, dasar-dasar perubahan iklim, bagaimana perubahan iklim terjadi, faktor-faktor yang berkontribusi, dan dampaknya terhadap lingkungan dan manusia. Tindakan mitigasi, Apa yang bisa dilakukan oleh individu, komunitas, dan pemerintah untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Adaptasi terhadap perubahan iklim, cara-cara untuk menyesuaikan diri dengan dampak perubahan iklim yang tak terhindarkan. Dengan pengetahuan yang lebih baik, individu dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari mereka dan merasa lebih siap untuk menghadapi tantangan yang mungkin datang.

Terlibat dalam aksi kolektif atau gerakan lingkungan dapat memberikan rasa tujuan dan membantu mengurangi perasaan ketidakberdayaan. Bergabung dengan organisasi lingkungan, berpartisipasi dalam protes, atau mendukung inisiatif lokal yang berfokus pada keberlanjutan dapat memberikan rasa solidaritas dan memperkuat perasaan bahwa perubahan dapat terjadi.

Aksi kolektif juga dapat membantu membangun komunitas yang lebih kuat. Ketika individu merasa terhubung dengan orang lain yang berbagi kekhawatiran yang sama, mereka lebih mungkin merasa didukung dan dimengerti. Ini bisa menjadi penangkal yang kuat terhadap perasaan kesepian dan isolasi yang sering kali menyertai kecemasan iklim.

Selain itu, keterlibatan dalam aksi kolektif dapat memberikan individu kesempatan untuk berkontribusi pada perubahan nyata, baik melalui advokasi, penggalangan dana, atau tindakan langsung. Ini dapat memberikan perasaan pencapaian dan keberhasilan yang dapat membantu mengurangi kecemasan.

Untuk individu yang mengalami kecemasan iklim yang parah, dukungan psikologis profesional bisa sangat membantu. Terapi kognitif-behavioral (CBT), misalnya, dapat membantu individu mengidentifikasi dan mengatasi pikiran irasional atau berlebihan yang mungkin memperburuk kecemasan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun