Mohon tunggu...
Ervan Yuhenda
Ervan Yuhenda Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Berani Beropini Santun Mengkritisi, Warga Negara Indonesia, Pembaca Buku, Penonton Film, Pendengar Musik, Pemain Games, Penikmat Kopi, Senang Tertawa, Suka Berimajinasi, Kadang Merenung, Mengolah Pikir, Kerap Hanyut Dalam Khayalan, Mengutamakan Logika, Kadang Emosi Juga, Mudah Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan, Kadang Bimbang, Kadang Ragu, Kadang Pikiran Sehat, Kadang Realistis, Kadang Ngawur, Kondisi Ekonomi Biasa-Biasa Saja, Senang Berkorban, Kadang Juga Sering Merepotkan, Sering Ngobrol Politik, Senang Dengan Gagasan-Gagasan, Mudah Bergaul Dengan Siapa Saja, Namun Juga Sering Curiga Dengan Siapa Saja, Ingin Selalu Bebas, Merdeka Dari Campur Tangan Orang Lain. Kontak : 08992611956

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pemilihan Presiden AS 2024, Pertarungan Kebijakan dan Masa Depan Amerika

3 Juli 2024   09:56 Diperbarui: 3 Juli 2024   17:23 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pemilu Presiden AS. (Sumber: SHUTTERSTOCK/HOMONSTOCK via kompas.com) 

Pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 2024 akan menjadi salah satu peristiwa politik yang paling dinantikan dan berpotensi menentukan arah masa depan negara tersebut. 

Mengingat tantangan besar yang dihadapi selama beberapa tahun terakhir, pemilihan ini tidak hanya penting bagi Amerika Serikat, tetapi juga akan memiliki dampak signifikan terhadap politik global. 

Kita akan menganalisis secara mendalam dan opini mengenai berbagai aspek pemilihan ini, yang mencakup latar belakang kandidat, isu-isu utama, potensi dampak internasional, serta perspektif pemilih dan elektabilitas.

Siapa Para Kandidat?

Joe Biden, Presiden Amerika Serikat saat ini, mengumumkan bahwa ia mencalonkan diri kembali dalam pemilihan 2024. Biden telah menjalankan kebijakan yang bertujuan untuk memulihkan ekonomi setelah pandemi COVID-19, meningkatkan akses kesehatan, dan memperkuat kebijakan iklim. 

Selama masa jabatannya, ia juga menghadapi berbagai tantangan termasuk inflasi, isu imigrasi, dan ketegangan politik internal. Bersama dengan Kamala Harris, Wakil Presiden saat ini, Biden berharap untuk melanjutkan program-program yang telah dimulainya dan menyelesaikan tantangan yang masih ada.

Donald Trump, mantan Presiden AS yang kontroversial, juga mencalonkan diri kembali setelah kalah dari Biden pada pemilihan 2020. Trump tetap menjadi figur sentral di Partai Republik dengan dukungan basis pemilih yang kuat. 

Kampanyenya kali ini menyoroti isu-isu seperti keamanan perbatasan, kebijakan ekonomi yang lebih konservatif, dan kritik terhadap penanganan pandemi oleh pemerintahan Biden. 

Retorika populis dan kebijakan "America First" yang diusungnya menjadi daya tarik bagi banyak pemilih yang merasa tidak puas dengan kondisi saat ini.

Isu Kunci dalam Pemilihan

Salah satu isu utama dalam pemilihan ini adalah pemulihan ekonomi setelah pandemi COVID-19. Biden telah mengimplementasikan berbagai kebijakan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, termasuk paket stimulus besar-besaran dan investasi dalam infrastruktur. 

Namun, inflasi yang tinggi dan gangguan rantai pasokan global menjadi tantangan yang menggerogoti keberhasilan inisiatif tersebut. Trump mengkritik kebijakan ekonomi Biden dan menawarkan pendekatan yang lebih fokus pada pemotongan pajak dan deregulasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pandemi COVID-19 mengubah lanskap kesehatan di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat. Biden berfokus pada program vaksinasi massal dan penguatan sistem kesehatan publik untuk mengatasi pandemi dan mencegah krisis kesehatan di masa depan. 

Di sisi lain, Trump menyoroti penanganan pandemi oleh pemerintahan Biden yang dianggapnya tidak efektif dan menawarkan pendekatan yang lebih fleksibel dan kurang terpusat.

Perubahan iklim menjadi isu global yang tidak dapat diabaikan. Biden telah menunjukkan komitmen kuat terhadap perjanjian iklim Paris dan mengusulkan berbagai inisiatif untuk mengurangi emisi karbon dan beralih ke energi bersih. 

Pendekatan ini kontras dengan Trump, yang keluar dari perjanjian Paris selama masa jabatannya dan mengutamakan kebijakan yang mendukung industri energi tradisional seperti minyak dan gas.

Isu keadilan sosial, termasuk reformasi sistem peradilan dan kesetaraan rasial, juga menjadi perhatian utama dalam pemilihan ini. Biden dan Harris berkomitmen untuk mengimplementasikan reformasi yang bertujuan mengatasi ketidakadilan dalam sistem hukum dan meningkatkan kesetaraan bagi semua warga negara. 

Namun, upaya ini mendapatkan tantangan dari kelompok konservatif yang mendukung Trump, yang menganggap beberapa kebijakan tersebut terlalu radikal dan berpotensi mengganggu stabilitas sosial.

Pemilihan Kongres

Ilustrasi (Sumber: Koleksi Dok Pribadi)
Ilustrasi (Sumber: Koleksi Dok Pribadi)

Selain pemilihan presiden, pemilihan kongres juga akan memainkan peran penting dalam menentukan arah kebijakan Amerika Serikat. Semua 435 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat dan 33 kursi di Senat akan diperebutkan. Hasil pemilihan kongres ini akan menentukan sejauh mana presiden terpilih dapat melaksanakan agenda legislatifnya. 

Jika salah satu partai berhasil menguasai kedua kamar, akan lebih mudah bagi presiden untuk meloloskan undang-undang yang diusulkannya. 

Namun, jika terjadi pembagian kekuasaan, maka akan ada lebih banyak negosiasi dan kompromi yang diperlukan untuk meloloskan kebijakan.

Potensi Dampak Internasional

Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024 tidak hanya penting bagi kebijakan domestik, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap politik internasional. 

Di bawah pemerintahan Biden, Amerika Serikat telah berusaha memperkuat aliansi internasional dan keterlibatan multilateral. Kebijakan luar negeri yang lebih kolaboratif ini berbeda dengan pendekatan "America First" yang diusung oleh Trump selama masa jabatannya. 

Kemenangan Biden kemungkinan akan berarti kelanjutan dari kebijakan luar negeri yang lebih kooperatif, sementara kemenangan Trump mungkin akan membawa kembali pendekatan yang lebih unilateral dan proteksionis.

Salah satu aspek penting dari kebijakan luar negeri Amerika Serikat adalah hubungan dengan China. Di bawah Biden, terdapat upaya untuk menyeimbangkan antara kerja sama dan kompetisi dengan China. 

Biden berusaha membangun koalisi internasional untuk menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh China, termasuk isu perdagangan dan keamanan. 

Trump, sebaliknya, cenderung mengambil pendekatan yang lebih konfrontatif terhadap China, dengan penekanan pada kebijakan perdagangan yang proteksionis dan tindakan tegas terhadap perusahaan teknologi China.

Kebijakan Biden juga menekankan pentingnya aliansi tradisional seperti NATO. Biden berusaha memperkuat komitmen Amerika Serikat terhadap NATO dan mendorong kerja sama yang lebih erat dengan negara-negara Eropa dalam menghadapi ancaman keamanan global, termasuk dari Rusia. 

Trump, selama masa jabatannya, sering kali mengkritik anggota NATO yang dianggapnya tidak memberikan kontribusi yang cukup dan mengancam akan menarik dukungan Amerika Serikat jika mereka tidak memenuhi kewajiban keuangan mereka.

Perspektif Pemilih dan Elektabilitas

Pemilih Amerika menghadapi pilihan yang sangat berbeda antara dua kandidat utama ini. Biden menawarkan kesinambungan dan stabilitas, sementara Trump menawarkan perubahan dan penekanan pada nilai-nilai konservatif. 

Elektabilitas keduanya akan sangat dipengaruhi oleh isu-isu domestik seperti ekonomi, kesehatan, dan sosial, serta oleh kemampuan mereka untuk menginspirasi dan memobilisasi basis pemilih mereka masing-masing.

Dukungan dari partai masing-masing juga memainkan peran penting dalam pemilihan ini. Biden mendapatkan dukungan yang kuat dari basis Demokrat, termasuk kelompok progresif yang menginginkan perubahan signifikan dalam kebijakan sosial dan ekonomi. 

Namun, Biden juga harus menyeimbangkan kepentingan berbagai faksi dalam partainya untuk menjaga persatuan dan mendapatkan dukungan yang lebih luas. 

Di sisi lain, Trump memiliki dukungan yang sangat solid dari basis Republik, yang terdiri dari konservatif tradisional dan pendukung populis. 

Trump juga menghadapi tantangan dari beberapa kelompok moderat dalam partainya yang tidak setuju dengan pendekatannya yang keras.

Tingkat keterlibatan pemilih akan menjadi faktor kunci dalam pemilihan ini. Pemilihan 2020 menunjukkan tingkat partisipasi yang sangat tinggi, dan tren ini kemungkinan akan berlanjut pada 2024. 

Kedua kandidat akan berusaha untuk memobilisasi basis mereka dan meningkatkan partisipasi pemilih, terutama di negara-negara bagian yang dianggap sebagai medan pertempuran utama. Penggunaan teknologi dan media sosial juga akan memainkan peran penting dalam kampanye, dengan kedua kubu berusaha untuk menjangkau pemilih muda dan pemilih yang belum memutuskan.

Pemilu Amerika Serikat Berdampak Secara Global

Pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 2024 akan menjadi salah satu pemilihan yang paling dinamis dan menentukan dalam sejarah Amerika. Dengan dua kandidat utama yang memiliki visi dan kebijakan yang sangat berbeda, pemilih Amerika dihadapkan pada pilihan yang akan menentukan arah negara ini untuk tahun-tahun mendatang. 

Isu-isu seperti pemulihan ekonomi, kebijakan kesehatan, perubahan iklim, dan keadilan sosial akan menjadi faktor penentu dalam kampanye dan hasil pemilihan ini. Selain itu, hasil dari pemilihan kongres juga akan memainkan peran penting dalam menentukan kemampuan presiden yang terpilih untuk melaksanakan agendanya. 

Di tengah tantangan global dan domestik yang kompleks, pemilihan ini tidak hanya penting bagi Amerika Serikat, tetapi juga bagi komunitas internasional yang dipengaruhi oleh kebijakan dan kepemimpinan Amerika.

Dengan demikian, pemilihan ini menjadi ujian besar bagi demokrasi Amerika, di mana berbagai kekuatan politik, sosial, dan ekonomi bertemu dan bertarung untuk menentukan masa depan negara. 

Hasil pemilihan ini akan memiliki implikasi jauh melampaui perbatasan Amerika Serikat, mempengaruhi kebijakan global dan arah geopolitik di tahun-tahun mendatang. Pemilih Amerika, dengan suara mereka, akan menentukan jalur yang akan diambil oleh negara ini dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada dan yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun