Mohon tunggu...
Genoveva Tersiandini
Genoveva Tersiandini Mohon Tunggu... Lainnya - penggemar wisata dan kuliner

Pensiunan pengajar di sebuah sekolah internasional.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sumba (Part 2): Pantai Mandorak, Weekuri Lagoon dan Desa Adat Praijing

21 Juli 2022   23:03 Diperbarui: 21 Juli 2022   23:50 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama mama Meri dan kedua adik Meri | Dok Pribadi

Setelah puas berfoto dengan latar belakang rumah adat yang berada di bawah, dengan masih menggunakan baju adat, kami mengunjungi desa di bagian atas. 

Di situ kami mengunjungi salah satu rumah. Dinding teras rumah tersebut dihiasi tanduk kerbau yang jumlahnya mencapai 23 buah dan banyak taring babi. Hiasan ini menunjukkan status dari penghuni rumah tersebut. Saya pun berbincang dengan salah satu penghuni rumah yang ternyata bekerja sebagai seorang guru, Meri namanya. 

Dia seorang sarjana dari sebuah universitas di Bali. Dia manawari saya melihat-lihat bagian dalam rumah. Di bagian bawah rumah terdapat ruangan terbuka tempat menyimpan peralatan upacara dan juga terdapat kandang babi.

Berfoto bersama Meri | Dok Pribadi
Berfoto bersama Meri | Dok Pribadi

Bersama mama Meri dan kedua adik Meri | Dok Pribadi
Bersama mama Meri dan kedua adik Meri | Dok Pribadi

Kami sempat membeli beberapa cenderamata khas Sumba di rumah itu. Kami juga berkesempatan untuk bertemu dengan anggota keluarga lainnya. 

Kami sempat ngobrol ngalor ngidul tentang 'belis' atau mahar yang biasa diserahkan oleh pihak lelaki pada pihak perempuan saat menikah. Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore dan kami harus segera meninggalkan desa tersebut dan menuju Waingapu. Jarak yang harus kami tempuh masih jauh.

Untuk menuju Waingapu, kami berkendara melalui Sumba Tengah yang ternyata masih hijau, terdapat hutan dan subur. Menurut pemandu kami, di daerah tersebut air mudah ditemukan, tidak seperti di Sumba Barat Daya yang kesulitan mendapatkan air dan cukup gersang dan kering. Setelah beberapa jam berkendara, sampailah kami di Waingapu. 

Sebelum ke hotel kami berhenti dulu di sebuah restoran (namanya saya lupa) dimana Pak Jokowi juga pernah ke sana saat mengunjungi Sumba beberapa waktu lalu. 

Setelah makan kami langsung menuju hotel yang letaknya sekitar 15 menit dari kota Waingapu. Malam itu kami menginap di Hotel Morinda Waingapu. Udara di lingkungan hotel tersebut sejuk dan villa yang kami tempati mengarah ke sungai. 

Karena sudah malam kami belum bisa menikmati keadaan alam di sekitar hotel tersebut, namun kami yakin pemandangannya pasti indah. Mengingat kami tiba di tempat itu sudah malam, maka kami segera membersikan diri dan kemudian beristirahat karena keesokan harinya kami akan mengunjungi tempat-tempat lain yang terletak di Sumba Timur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun