...
Dari bawah panggung kudengar seseorang berseru, "Kok yang itu nggak pakai tanjak?" Setelah itu beberapa orang di sebelahnya mulai menunjuk-nunjuk. Kemudian diikuti orang di sebelahnya... di sebelahnya lagi... Lalu ada yang tersenyum, tertawa terkikik-kikik, dan ada juga yang mencibir.
Dan baru kusadari bahwa yang ditunjuk itu adalah aku. Tanjakku kulempar saat kesal mendengar 'ciye'ciye' dari orang-orang di belakang panggung tadi.
Ai ya ya ya… ya saman
Pecaknyo mudah tapi saro nian
Ai ya ya ya… ya saman
Nyari bini yang bener-bener setolokan
--------
Keterangan:
Tanjak = semacam topi hiasan kepala yang terbuat dari kain songket.
*Fiksi ini dibuat untuk meramaikan Event Songket dan Kain Palembang yang diadakan oleh KOMPAL (Kompasianer Palembang)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H