Mohon tunggu...
Grant Gloria
Grant Gloria Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Menulis untuk berbagi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Astaga, Ya Saman!

30 September 2016   22:20 Diperbarui: 30 September 2016   22:32 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiga bulan berlatih, beberapa minggu grup kami mengajak grup mereka bertemu di mal, bukan untuk latihan, tapi untuk sekadar jalan-jalan. Bolehlah kalau dibilang itu alasan untuk pedekatenya si ketua grup dengan... Ah, nggak tahu dia mendekati siapa, sepertinya semua! Dia bisa akrab dengan semua penari Gending yang cantik-cantik itu. Kuharap dia tak mendekati Merika.

"Aduh, penitinya nyangkut, nih!" seru Merika, membuyarkan lamunanku. Ia nampak kewalahan melepaskan peniti yang nyangkut di hiasan kepalanya. Saat aku hendak menghampirinya seseorang berseru...

"Kenapa, Say?" kata orang itu dari belakangku. Deg! Suaranya tak asing lagi.

'Say? Merika dipanggilnya Say?' batinku. Lalu kulihat Dion menghampiri Merika.

"Ini, Say, penitinya nyangkut, nih!" kata Merika pada Dion.

"Eciye-ciye, yang baru jadian langsung panggil say-say!" seru beberapa orang penari Gending.

Apa? Mereka sudah jadian? Bagaimana mungkin aku tidak tahu! Seketika duniaku rasanya berputar. Kenapa aku bisa tidak tahu? Padahal Merika selalu membalas pesanku di BBM, dia juga mau diajak jalan-jalan. Oke, jalan-jalannya selalu bersama rombongan para penari, sih. Ah! Sungguh menyebalkan!

"Penari Ya Saman, harap bersiap-siap! Sesudah kata pembuka dari MC kalian tampil!" seru koordinator acara, menyela kehebohan para pengisi acara lantaran ada yang baru jadian.

Tak lama kemudian, grup Penari Ya Saman naik ke panggung.

Nyelik gelumbang perahu bidar di Sungi Musi
Janganlah lupo beli telok abang
Cantik rupo penyabar dan baek ati
Adek manis berambut panjang dikuncit kepang

Lika liku banyu Batanghari sembilan
Mengalir bemuaro di Sungi Musi jugo
Elok laku ngai si rupo cindo menawan
Buat kakak siang tekenang malam tejago

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun