Selama tahap ini, tubuh akan merasa lapar, yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Itulah mengapa penting untuk mengonsumsi makanan yang menjaga kadar gula darah stabil dalam waktu lama saat berpuasa.
Mengubah pola makan, terutama saat makan saur bisa menjadi masa yang sulit bagi anak-anak. Membangunkan pagi-pagi saat anak tertidur tentu bukan tugas yang mudah. Bangunkan anak secara perlahan agar ia tidak kaget saat bangun tidur. Beritahu anak Anda saat sahur karena besok harus berpuasa.
 Setelah anak membersihkan diri, ajak anak makan sahur. Saat sahur harus mampu memenuhi 40% kebutuhan energi (30% untuk makan besar dan 10% untuk snack). Makanan sahur harus mengandung semua zat gizi dalam komposisi yang seimbang dan jumlah yang cukup sesuai dengan usia dan jenis kelamin anak.Â
Makan makanan dengan indeks glikemik rendah, yang secara perlahan dapat meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh, tetapi dalam waktu yang lama. Contohnya termasuk: beras merah, pasta, sereal, pisang, jeruk, anggur, ubi jalar, kacang hijau, apel.Â
Jenis makanan sahur juga harus lebih mudah diisi, atau terasa lebih kenyang atau memiliki fullness factor tinggi. Contohnya antara lain: taoge, semangka, anggur, wortel, jeruk, ikan , dada ayam, apel, kentang, dan pisang. Konsumsi buah dan sayur juga penting untuk memenuhi kebutuhan zat gizi mikro, dan serat agar anak tidak cepat lapar ketika berpuasa.Â
Pastikan juga anak cukup akan asupan air. Apalagi jika siangnya anak harus melakukan aktifitas seperti pergi ke sekolah dan bermain. Dengan minum air putih yang cukup saat sahur dan berbuka, maka anak akan terhindar dari dehidrasi.Â
Selain air putih, asupan cairan juga bisa diberikan dalam bentuk jus buah. Jus buah sangat baik menjaga kesehatan anak, karena selain cairan, di dalam jus buah juga terkandung vitamin dan mineral yang dapat menunjang kesehatan tubuh.Â
Serat di dalam buah juga bersifat mengenyangkan sehingga dapat menahan rasa lapar di saat berpuasa. Jangan lupa berikan juga cairan dalam bentuk susu rendah lemak. Susu sangat penting dikonsumsi saat berpuasa.Â
Selain memberikan cairan tubuh, di dalam susu juga mengandung nutrisi yang lengkap, seperti protein, kalori, lemak, vitamin, dan mineral essensial yang diperlukan anak di masa pertumbuhan.Â
Dengan minum susu, asupan gizi pada anak menjadi semakin lengkap dan kemungkinan kekurangan gizi akibat berkurangnya waktu makan dapat terkompensasi.
Setelah seharian berpuasa, berbuka puasa tentu menjadi waktu yang dinantikan oleh anak. Namun, jangan biasakan mengawali berbuka puasa dengan langsung mengonsumsi makanan berat. Setelah seharian berpuasa, pencernaan seperti lambung dalam kondisi kosong.Â