Aku kira semua manusia seharusnya bahagia
Mendapat jaminan hidup sehat walaufiat
Bekerja, menikah lalu, berternak diri, hidup bersama keluarga kecilnya selanjutnya menunggu waktu untuk kemudian mati
Paling tidak hampir seperti apa yang di tulis tentang Utopia
Tetapi pagi ini tidak, Aku merasa Aku telah salah menilai dunia
Tidak mungkin Aku mengkritik Tuhan sebab Aku tahu dialah yang empunya keadilan sesungguhnya
Lalu siapa? Para burjois yang menganut kapitalisme? Atau burjois komunisme? Yang mengatur kelas,makan,minum,sabun mandi,pembalut wanita atau tanah untuk kuburan rakyat bahkan jangka waktu hidup seseorang
Aku hendak curiga pada para tokoh dan Agamawan yang sebagian telah bersekongkol juga dengan mereka tetapi kau pasti bisa menebak akibatnya,Â
lalu tentang dunia ke dua dan ke tiga bangsaku ada di salah satunya
Aku juga terkadang merenung, seperti kau biasanya juga, Aku kira Aku benar dalam hal ini
Bahwa kehidupan hari ini ialah bagaimana caranya menunda kematian
Dari beberapa kita yang bekerja mencari makan untuk tetap hidup
Sederhana, bahagia dengan banyak cinta pernah bagiku itu cukup
Tetapi itu justru kecukupan untuk kecukupan lainnya
Seperti pintu untuk pintu lainnya
Kehidupan adalah makna dari pemaknaan itu sendiri
Kita terus mencari makna dari kehidupan dimana makna itu tidak pernah kita sadari
Dan seperti orang iseng, menelusuri halaman gereja, Kita membaca tulisan pada nisan-nisan yang berjajar di situ
Aku terkejut melihat Kau berhenti di depan semacam monumen terbuat dari marmer
Tulisan yang agak buram pada monumen itu menyebutkan Gnoty Zeuton kemudian tepat di bawahnya juga Meden Agan
Kemudian kita terus memasuki lorong-lorong gelap tanpa arah, di sana begitu menakutkan, kau juga mengetahui itu
Tapi kita sama-sama menolak untuk sejalan, seingatku kau memilih ke kiri dan Aku berjalan ke kanan
ini menjadi kendala, kita telah tersesat sekarang.
Ujung lorong sudah semakin menghilang, apa kau melihatnya?
Akhirnya sekitar lamanya mencari, dari kau dan Aku menyadari bahwa Manusia adalah "Condemn to meaning" masing-masing kita adalah laba-laba dan jejaringnya.
Kita benar-benar di jalan Being sekarang.
Ohoijang, 20 Maret