Dari beberapa kita yang bekerja mencari makan untuk tetap hidup
Sederhana, bahagia dengan banyak cinta pernah bagiku itu cukup
Tetapi itu justru kecukupan untuk kecukupan lainnya
Seperti pintu untuk pintu lainnya
Kehidupan adalah makna dari pemaknaan itu sendiri
Kita terus mencari makna dari kehidupan dimana makna itu tidak pernah kita sadari
Dan seperti orang iseng, menelusuri halaman gereja, Kita membaca tulisan pada nisan-nisan yang berjajar di situ
Aku terkejut melihat Kau berhenti di depan semacam monumen terbuat dari marmer
Tulisan yang agak buram pada monumen itu menyebutkan Gnoty Zeuton kemudian tepat di bawahnya juga Meden Agan
Kemudian kita terus memasuki lorong-lorong gelap tanpa arah, di sana begitu menakutkan, kau juga mengetahui itu
Tapi kita sama-sama menolak untuk sejalan, seingatku kau memilih ke kiri dan Aku berjalan ke kanan
ini menjadi kendala, kita telah tersesat sekarang.