Sebelum operasi berlangsung, perawat biasanya meminta persetujuan pihak keluarga untuk menandatangani persetujuan tindakan. Kami sudah memikirkan soal pembayaran operasi, namun tidak ada pemberitahuan soal sistem pembayaran, ternyata Operasi Bunda pun tercover oleh BPJS. How amazing!
Untuk kesehatan Bunda, apapun yang terbaik yang bisa menyembuhkan Bunda selalu kami setujui.
Gejala Aneurisma yang sudah pecah ini bermacam-macam, bisa seperti Sakit kepala, mual/muntah yang menyemprot, kejang, kehilangan kesadaran, penglihatan menjadi kabur, dan leher menjadi kaku. Hampir semua gejala tersebut pernah di alami oleh Bunda.
Awalnya, aku sama sekali tidak mengerti tentang medis, terlebih dengan manfaat BPJS. Namun, sejak Bunda sakit, aku jadi semakin memahami tentang medis, dari luka kecil seperti membersihkan luka, merawat pasien, penanganan pertama jika terjadi kejang atau muntah, dan aku memahami betapa pentingnya kita mempunyai kartu kecil berlabel BPJS tersebut.
Seiring berjalannya waktu, Bunda menjalankan 3x operasi di RS Polri, dengan penyebab yang sama yaitu karena aneurisma. Tetapi, bukan karena Bunda 3x mengalami pecah pembuluh darah, melainkan cairan yang keluar cukup deras sehingga membutuhkan tambahan selang VP Shunt. Setelah Bunda sudah diizinkan pulang kerumah secara rutin tiap minggu Bunda Kontrol(rawat jalan) ke beberapa dokter mulai dari dokter saraf, bedah saraf, penyakit dalam, jantung, paru serta tidak lupa untuk melakukan terapi, agar Bunda bisa kembali berjalan seperti sedia kala. Kontrol-pun semua tercover oleh BPJS, jadi kami tidak perlu mengeluarkan uang untuk berobat.
Sebelum Bunda melakukan Kontrol(Rawat Jalan) ke Rumah Sakit yang kami tuju (RS Polri saat itu) biasanya Papah harus minta rujukan terlebih dahulu ke Puskesmas terdaftar di BPJS, lalu minta rujukan ke RS Tipe B terdekat, saat itu RS Tipe B yang dekat dengan rumahku adalah RS Islam Pondok Kopi, baru lah Bunda bisa Kontrol ke RS Polri(Tipe A). pelayanan yang cepat oleh petugas administrasi dan juga dokter, jika pasien tidak dapat berjalan, dokter pun memaklumi jika pasien tidak ikut datang saat meminta rujukan. Rujukan ini bisa digunakan untuk hingga 6bulan kedepan, jadi tidak perlu daftar rujukan lagi selama 6bulan kedepan, rujukan itu dapat dipakai untuk ke semua poliklinik yang ada di RS Polri, sesuai dengan yang kita butuhkan, untuk Terapi pun juga bisa.
Setelah 3x operasi di RS Polri, dokter saraf diRS Polri menyarankan Bunda untuk kontrol ke RS Pusat Otak Nasional(PON), karena alat disana lebih lengkap, sekalian untuk ngecek apakah ada timbul Aneurisma yang baru, akhirnya Bunda berobat ke RS PON saat dokter Bedah Saraf di RS.PON dokter menahan Bunda untuk pulang, karena seperti ada yang aneh dari hasil operasian sebelumnya, seperti tidak lancar alirannya (selang VP Shunt). akhirnya Bunda dirawat dan langsung mendapatkan jadwal operasi dikeesokan harinya. tentunya pasti menggunakan BPJS, bahkan dokter menyarankan untuk menggunakannya, karena BPJS sangat menolong baik dari segi kesehatan dan perekonomian.
Itu hanya sekian Operasi dari 12x operasi Bunda, operasi yang paling sering dijalankan karena terdapat pendarahan(kembali), dan infeksi.