Mohon tunggu...
Githa AnggrainySaputri
Githa AnggrainySaputri Mohon Tunggu... Akuntan - Ruang Temu

fun and positive site that I will share with you. You can reach me on linktr.ee/githanggrainy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenang Kepergianmu di Hari Ibu.

14 Desember 2018   16:08 Diperbarui: 28 Januari 2019   22:35 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Singkat cerita, Bunda sudah menjalankan tiga kali operasi di RS Polri, saat sudah boleh pulang seperti biasa Bunda Kontrol ke RS ditemani oleh Papah, dan karena di RS Polri alatnya kurang lengkap akhirnya Dokter Saraf disana merujuk Bunda untuk kontrol ke RS Pusat Otak Nasional, karena alat medis untuk menangani penyakit Bunda sangat lengkap disana.

Nunggu Bunda kondisinya agak enakan kami langsung membawa ke RS PON tersebut, dengan bertujuan hanya untuk kontrol, namun yang terjadi adalah saat kontrol, diperiksa dokter langsung menahan Bunda untuk Pulang, karena seperti ada yang aneh dengan hasil operasian kemarin, seharusnya bekas operasi tersebut tidak keras, dan dokter tersebut sangat gemas dan ingin segera membenarkan Operasi-an yang sudah pernah di lakukan sebelumnya, namun terlebih dahulu Bunda di CT-A dulu, CT-A semacam dengan CT Scan, yang membedakan adalah CT-A ini bertujuan untuk melihat ketebalan pembuluh darah, jadi mau melihat apakah ada pembuluh darah yang masih tipis di kepala Bunda. Esok hari kami langsung mendapatkan kabar bahwa ternyata ada pembuluh darah yang tipis dan harus di operasi, kali ini berbeda, bukan pasang VP Shunt lagi, tapi Operasi Clipping untuk menjepit pembuluh darah yang tipis tersebut dengan bertujuan untuk mencegah terjadinya Pecah Pembuluh darah lagi, karena itu merupakan Bom Waktu.

selama kurang lebih seminggu tidak bisa menyentuh Bunda, hanya bisa melihat dari jendela
selama kurang lebih seminggu tidak bisa menyentuh Bunda, hanya bisa melihat dari jendela
Yap, itu adalah operasi pertama di RS Pusat Otak Nasional namun Operasi ke empat yang Bunda jalankan.

Sedih rasanya setiap Bunda menjalankan operasi dan harus dimasukan ke ruang ICU, karena kalau di ICU, keluarga tidak bisa bertemu langsung dengan pasien, hanya bisa melihat melalui jendela seperti melihat bayi yang baru lahir.

seiring berjalannya waktu, Bunda menjalankan operasi total 12x operasi, 3x di RS Polri dan sisanya di RS PON, bukan hanya karna pecah pembuluh darah, namun karena Operasi yang pertama kali itu membuat infeksi jadi Bunda mau tidak mau harus di operasi setiap infeksinya memburuk.

img-20180815-wa00011753081748-5c13430243322f54140173b7.jpg
img-20180815-wa00011753081748-5c13430243322f54140173b7.jpg
macam - macam modelnya jika infeksinya memburuk, pernah bekas jaitannya bernanah di bagian perut (karena pasang selang VP Shuntnya dari kepala sampai ke lambung), saat kasus ini infeksinya lumayan parah karena Nanah adalah virus, dan karena selang tersebut ngalir ke kepala dokter langsung segera melakukan operasi (CITO) karena takut semakin bahaya, dan ternyata saat selangnya dicabut nanahnya sudah nempel ke tempurung kepala sebelah kiri yang membuat tempurung kepala Bunda harus di potong, dan akan dipasang lagi max 3bulan setelah dipotong, pokoknya tunggu Bunda kondisinya stabil, dan alhamdulillah Bunda saat itu kondisinya kian membaik dan terus membaik lagi setelah tempurung baru dipasang. Sangat amat senang saat itu, kondisi Bunda kian membaik, ingatannya baik, banyak berbicara, sudah bisa sedikit demi sedikit bangun untuk duduk, banyak bercanda, banyak tanya, bisa minta sesuatu yang dia inginkan, bisa menghitung, bisa melipat baju, bisa mengenakan jilbab, bisa nyanyi, bisa membaca surat - surat pendek. Ibaratnya saat itu sudah tinggal pemulihan. Kangen Bunda yang seperti itu, sangat :"

img201808160834371088705570-5c134346c112fe672c39e059.jpg
img201808160834371088705570-5c134346c112fe672c39e059.jpg
lalu, pernah infeksinya berupa hmm... apa ya, semacam kayak bekas jaitan dikepala itu kebuka gitu dan kayak dagingnya keluar, aku kira itu luka karna digaruk dan hanya aku kasih salep, tapi ternyata itu infeksi, akhirnya di operasi lagi untuk diperbaiki kembali jaitannya dan diangkat daging tersebut.

img201803272156011829818484-5c13441912ae945c247e4177.jpg
img201803272156011829818484-5c13441912ae945c247e4177.jpg
Infeksi yang paling sering ditandai dengan demam, Bunda hampir setiap hari dalam 6bulan deman tinggi terus, demamnya mulai menghilang ketika dibedah ulang di RS. PON. Tapi, sejak Oktober 2018 tiba-tiba Bunda sering demam lagi, dan di diagnosa ada Virus yang susah hilang atau sudah akut, dicurigai virus tersebut dari infeksinya tersebut.

Papah selalu berkata, fokus dengan kuliah dan kerja agar bisa ngebantu pengobatan atau biaya sehari-hari. Saat awal Bunda sakit, aku sering banget gak masuk kantor, saking gak semangatnya mau kerja, pengen nemenin papah ngurus Bunda. 

Bagaimana bisa fokus setiap hari melihat Bunda dengan gurat wajah yang lemas namun tetap berusaha tersenyum jika melihat keluarga, sesekali tangan dan kaki bengkak karena 3-4cairan infus masuk dimasukan ke dalam tubuhnya, bahkan pernah cairan infus tersebut langsung dialirkan ke jantung untuk membersihkan dan cairannya cepat tercerna, dan sesekali hanya bisa berkedip mata atau hanya melirik di sebuah ruangan besar dan dingin yang bernama ICU. 

Tapi masukan dari sana sini yang membuat aku sadar, iya aku harus semangat biar Bunda juga makin semangat, terlebih aku selalu ingat perkataan Papah dan aku semakin berfikir mungkin ini cara Allah SWT untuk memberikan ku cara agar aku bisa balas budi ke kedua orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun