Mohon tunggu...
Gita Yulia
Gita Yulia Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer | SEO Content Writer

I am a learning person who enjoys sharing reviews about phenomena that occur in the universe. Hopefully what is shared will bring blessings to me and be useful for many people.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tren Throning di Kalangan Gen Z: Cinta yang Rasional atau Ilusi Status Sosial?

31 Desember 2024   19:26 Diperbarui: 3 Januari 2025   17:21 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi throning jadi tren gen z dalam memilih pasangan: antara cinta yang rasional dan ilusi status sosial. (Gratispik/Freepik) 

Pernah mendengar kata throning dalam dunia percintaan anak muda Gen Z? Belakangan ini, perkembangan teknologi dan media sosial terus melahirkan berbagai tren atau fenomena, termasuk dalam ranah asmara. 

Sama halnya dengan fenomena lainnya, meskipun terkesan sekedar seru-seruan, throning menarik untuk dikaji, karena pada dasarnya menggambarkan realitas dan cara berpikir modern dalam memandang sesuatu hal. 

Setelah trennya budaya hubungan tanpa status, tapi yang menjadi sorotannya bukan perihal 'dosa'nya, melainkan sebuah trauma psikis berupa ketakutan menjalin komitmen yang serius atau bahkan manipulasi rasa dan egoisme semata. 

Kemudian, muncullah istilah seperti benching, breadcrumbing, gaslighting dan lain-lain, sejumlah istilah ini menggambarkan dinamika hubungan percintaan zaman sekarang yang dinilai semakin kompleks.  

Adapun, istilah yang menjadi sorotan di kalangan Gen Z yaitu Throning, bahkan dinobatkan sebagai salah satu pencarian terpopuler dalam dunia kencan sepanjang 2024 berdasarkan data dari Google Trends. 

Lantas, apa sebenarnya makna di balik throning ini, dan apa saja faktor penyebabnya, serta kekurangan dan kelebihannya dalam beberapa aspek?  

Makna Istilah Throning

Secara harfiah, throne berasal dari Bahasa Inggris yang berarti "takhta", singgasana, tempat duduk raja, kedudukan, pangkat, dan lain sebagainya yang menunjukkan pada makna kekuasaan. 

Dalam konteks hubungan asmara, throning merupakan fenomena di mana seseorang memilih pasangan berdasarkan nilai strategis yang dapat meningkatkan status sosial, popularitas, atau pengaruh di masyarakat.  

Tentunya hal ini bukan konsep baru. Namun, berbeda dengan konsep gold digger atau materialistik yang fokus pada keuntungan materi seperti uang dan kekayaan, throning terkesan lebih melibatkan berbagai aspek non-materi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun