Mohon tunggu...
Gita Yulia
Gita Yulia Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer | SEO Content Writer

I am a learning person who enjoys sharing reviews about phenomena that occur in the universe. Hopefully what is shared will bring blessings to me and be useful for many people.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Fenomena Brain Drain: Pudarnya Nasionalisme atau Gagalnya Sistem Pemerintahan?

31 Desember 2024   18:07 Diperbarui: 2 Januari 2025   16:46 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hilangnya tenaga ahli tidak hanya menciptakan kekosongan di beberapa sektor strategis. Lebih dari itu, fenomena ini meninggalkan luka mendalam yang memengaruhi masa depan bangsa.

1. Krisis Tenaga Profesional

Di saat kebutuhan akan inovasi dan keahlian semakin meningkat, Indonesia justru kehilangan sumber daya manusianya. Sektor kesehatan, teknologi, hingga pendidikan terpaksa berjalan dengan kapasitas seadanya, menghambat langkah kita menuju negara maju.

2. Penurunan Daya Saing Global

Negara-negara maju terus mengembangkan ekonominya dengan memanfaatkan tenaga ahli dari seluruh dunia, termasuk dari Indonesia. Sementara itu, kita tertinggal, tidak mampu bersaing dalam hal inovasi maupun produktivitas.

3. Ketimpangan Ekonomi yang Kian Melebar

Fenomena ini juga memperparah ketimpangan antara negara maju dan berkembang. Ketika mereka memanen hasil kerja para profesional kita, Indonesia hanya mendapatkan kekosongan, baik dari sisi finansial maupun intelektual.

Strategi Mengatasi Brain Drain

Untuk membawa mereka kembali, atau setidaknya mencegah lebih banyak talenta yang pergi, diperlukan langkah konkret yang berpihak pada pengembangan sumber daya manusia.

1. Bangun Ekosistem yang Mendukung

Pemerintah perlu menciptakan lingkungan kerja yang kompetitif. Insentif finansial yang sesuai, fasilitas yang memadai, hingga kebebasan dalam berkarya menjadi kebutuhan mendasar yang harus segera dipenuhi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun