Mohon tunggu...
Gita Yulia
Gita Yulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

I am a student of Journalistic Communication Studies, I actively read and share writing on several online media sites, both in the form of light articles, short stories, poetry and short opinions related to actual interesting issues. The reason I joined Kompasiana was because I was interested in the various features available to spread kindness to the public

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Viral! Tren 'We Listen, We Don't Judge': Ketika Kebodohan dan Kesalahan Diberi Ruang Ekspresi

30 November 2024   14:33 Diperbarui: 30 November 2024   14:46 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tren "We Listen, We Don't Judge" di media sosial. (Freepik/Lifestylememory) 

Belakangan ini, media sosial dihebohkan dengan sebuah tren baru, yaitu pengakuan rahasia berupa kebodohan atau kesalahan masa lalu dengan tajuk "We Listen, We Don't Judge." 

Sesuai dengan artinya "kami mendengar, kami tidak menghakimi," Tren ini fokus terhadap pentingnya mendengarkan orang lain dan memberikan kesempatan untuk bercerita, tanpa memberikan penilaian atau kritik. 

Awal Mula Tren "We Listen, We Don't Judge"

Tren "We Listen, We Dont Judge" Ini bermula dari akun Tiktok @bccczsv, menampilkan 4 remaja yang masih bersekolah, mereka mengungkapkan rahasianya satu persatu secara bergantian. 

Tak disangka, konten tersebut viral dan justru menjadi tren baru di kalangan para pengguna Tiktok, yang kemudian menyebar pembahasan dan penggunaannya ke platfrom-platfrom media sosial lainnya. 

Karena konten tersebut bermuatan sensitif yang diduga dapat mencemarkan nama baik sekolah, akun Tiktok @bccczsv pun menghapus konten tersebut dan membuat klarifikasi untuk mempulihkannya.  

Menariknya, tren ini justru diadopsi oleh influencer maupun pengguna media sosial pada umumnya di berbagai negara, sebagai konten hiburan dan menguji bonding dalam suatu hubungan, terutama pasangan kekasih. 

Tak sedikit, mereka yang join memakai tren "We Listen, We Don't Judge" Ini duduk bersebelahan bernuansa deep talk maupun humor dan mengungkap rahasia secara bergantian. 

Dari sekian juta akun yang join tren ini, melansir Dexerto, pada Sabtu (30/11/2024), Janie Ippolito bersama suaminya join tren dan mengaku bangga karena mendapatkan viwers lebih dari 34 juta di TikTok. 

Dalam kontennya, dengan gaya bercandaan, Ippolito mengungkap kebohongan kepada suaminya, ia mengaku melakukan perawatan wajah, padahal sebenarnya ia melakukan suntik botox. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun