Kekeliruan Penggunaan Tren "We Listen, We Don't Judge"
Lebih lanjut, tren "We Listen, We Dont Judge" juga sempat memicu perdebatan karena penggunaanya yang kerap kali dianggap kurang sesuai.
Bahkan, beberapa konten di media sosial diklaim lebih mengarah pada pendapat populer atau pun pendapat tidak populer sehingga memicu perdebatan.
Seperti halnya, konten "We Listen, We Don't Judge"Â yang dibagikan di tubirfess, yaitu salah satu base di platfrom X,Â
"We listen, we don't judge edisi KPOP" tulis salah seorang pengguna x di base.Â
Konten tersebut kemudian di-replay dengan komentarÂ
"terkadang menjadi K-POP itu melelahkan,"
Tampaknya tulisan tersebut, dikomentari oleh pengguna x lainnya sebagai bentuk pengakuan berupa unpopular/popular opinion yang tidak sesuai dengan tren "We Listen, We Don't Judge"
Meskipun tidak ada aturan khusus, tak sedikit konten seperti demikian justru malah dikomentari warganet dan memicu perdebatan karena berada di luar kontekskonteks pengakuan disa dan kebodohan.Â
Tren "We Listen, We Don't Judge" Membanggakan Dosa dan Kebodohan
Kemudian, tren penggunaan "We Listen, We Don't Judge" Ini semakin berkembang dan dipakai oleh berbagai kalangan.Â