Mohon tunggu...
Gita Yulia
Gita Yulia Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer | SEO Content Writer

I am a learning person who enjoys sharing reviews about phenomena that occur in the universe. Hopefully what is shared will bring blessings to me and be useful for many people.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Studi Stanford Ungkap Indonesia Jadi Negara Paling Malas Jalan Kaki, Hanya 3.513 langkah per Hari: Begini Alasannya!

29 November 2024   06:48 Diperbarui: 29 November 2024   12:24 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai bentuk antisipasi sekaligus solusi persoalan ini, sebenarnya pemerintah sudah menerapkan fasilitas pendukung yang didesain khusus untuk trotoar, seperti banyanya tiang dan bola bangunan di beberapa trotoar tertentu. 

Hal ini dibuat untuk mencegah kendaraan menggunakan trotoar, tetapi entah karena kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum mengimbangi, terkadang masih ada kendaraan nekat, bahkan playing pictim saat dinasehati. 

3. Kebersihan Trotoar

Selain masalah ketertiban dan SDM yang rendah, Kondisi lingkungan yang kurang bersih juga jadi menjadi salah satu faktor mengapa masyarakat Indonesia malas jalan kaki. 

Pada kawasan tertentu, sampah yang berserakan dan bau tidak sedap di banyak area publik bikin pengalaman berjalan kaki jauh dari menyenangkan. 

Hal tersebut sering kali disebabkan oleh banyaknya para pengendara atau pejalan kaki sendiri yang membuang sampah sembarangan, atau bahkan karena adanya penjual kaki lima yang tidak bertanggung jawab berjualan di trotoar. 

Seperti halnya diungkapkan dalam laporan survei kebersihan oleh World Bank, yang menyebutkan bahwa 60% area perkotaan di Indonesia menghadapi masalah pengelolaan sampah.  

4. Faktor Cuaca dan Iklim

Cuaca di Indonesia yang cenderung ekstrem, baik panas terik maupun hujan deras, juga jadi alasan lain. Studi yang sama dari Stanford mencatat bahwa faktor iklim memang memengaruhi perilaku jalan kaki.

Terutama di negara-negara tropis seperti Indonesia. Saat panas, orang lebih memilih berada di ruangan ber-AC, sementara hujan membuat mereka menghindari aktivitas di luar ruangan.  

5. Budaya Praktis dan Gaya Hidup Instan  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun