Mohon tunggu...
Gita Yulia
Gita Yulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

I am a student of Journalistic Communication Studies, I actively read and share writing on several online media sites, both in the form of light articles, short stories, poetry and short opinions related to actual interesting issues. The reason I joined Kompasiana was because I was interested in the various features available to spread kindness to the public

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Short Butterfly Era, Kenapa Hampir Setiap Anak Muda Pernah Mengalami Fleeting Crush?

12 Oktober 2024   20:06 Diperbarui: 13 Oktober 2024   00:22 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ji Chang Wook in Welcome to Samdal-ri, Ilustrasi Fleeting crush di tempat umum (Sumber foto: (jTBC via Hancinema)

2. Penyebab Fleeting Crush

Secara psikologis, naksir seseorang dipicu oleh respons otak terhadap rangsangan visual dan ketertarikan fisik. Sebuah studi dari Helen Fisher, seorang antropolog biologi, mengungkapkan bahwa ketertarikan fisik dapat dirasakan dalam hitungan detik melalui bagian otak yang disebut ventral tegmental area, yang terkait dengan sistem penghargaan dan romantisme. 

Ini menjelaskan mengapa seseorang bisa merasa tertarik pada pandangan pertama tanpa adanya interaksi verbal atau fisik yang lebih dalam. Otak kita secara alami merespons daya tarik visual sebagai mekanisme adaptif untuk mengenali pasangan potensial, meski ketertarikan ini sering kali hanya bersifat sementara.

Di lain sisi, fleeting crush juga sering kali muncul karena faktor kebosanan atau rutinitas harian. Dalam hidup yang sibuk dan penuh tekanan, kita cenderung mencari momen-momen kecil yang membangkitkan emosi positif. 

Seperti bertemu seseorang yang menarik di tengah kesibukan bisa menciptakan "pelarian kecil" dari rutinitas yang monoton, memberikan sensasi petualangan emosional tanpa risiko. 

Itulah sebabnya fleeting crush sering terjadi di tempat-tempat umum seperti jalan raya, transportasi umum, atau pusat perbelanjaan, tempat-tempat yang memungkinkan interaksi visual tanpa komitmen emosional lebih jauh.

3. Dampak Kebiasaan Fleeting Crush pada Hubungan Asmara

Meskipun tampaknya tidak berbahaya, fleeting crush bisa berdampak pada hubungan asmara , terutama jika sering terjadi, karena ketertarikan singkat yang terjadi secara berkala dapat menyebabkan seseorang merasa sulit untuk berkomitmen dalam hubungan yang lebih stabil dan dalam.

Fleeting crush memberikan kesenangan sesaat tanpa tanggung jawab emosional, yang bisa menjadi tantangan bagi orang yang sedang menjalin hubungan serius. 

Ketika seseorang terus mencari sensasi baru dari interaksi visual singkat, mereka mungkin merasa hubungan yang sedang mereka jalani kurang menarik, kurang berkesan atau tidak memuaskan.

Namun, bagi sebagian orang, fleeting crush bisa berfungsi sebagai pengingat bahwa ketertarikan itu bersifat alami dan manusiawi. Perasaan ini tidak harus diartikan sebagai tanda ketidakpuasan terhadap pasangan. Justru, momen-momen ini bisa memberikan perspektif baru dalam hubungan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun