Mohon tunggu...
Gita Yulia
Gita Yulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

I am a student of Journalistic Communication Studies, I actively read and share writing on several online media sites, both in the form of light articles, short stories, poetry and short opinions related to actual interesting issues. The reason I joined Kompasiana was because I was interested in the various features available to spread kindness to the public

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Fenomena Ghost Writer dalam Dunia Kepenulisan

9 Oktober 2024   09:25 Diperbarui: 9 Oktober 2024   09:26 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan perkembangan teknologi, AI mulai menggantikan peran ghost writer dalam beberapa aspek. AI dapat menghasilkan tulisan secara otomatis berdasarkan input tertentu. Namun, apakah AI bisa dianggap sebagai ghost writer? 

AI tidak memiliki kesadaran, kreativitas personal, atau pengalaman hidup, sehingga karya yang dihasilkannya lebih menyerupai proses otomatis daripada refleksi kreativitas manusia. 

Namun, penggunaannya menimbulkan tantangan baru dalam hal keaslian, karena semakin banyak penulis atau pengusaha yang menggunakan AI untuk menghasilkan konten tanpa mencantumkan keterlibatan teknologi tersebut.

Solusi dan Jalan Tengah

Transparansi adalah solusi paling etis dalam menghadapi fenomena ghost writing. Menyebutkan ghost writer sebagai co-author atau memberikan kredit secara terbuka adalah salah satu cara untuk menjaga integritas sebuah karya. 

Beberapa penulis sudah mulai menerapkan langkah ini, memberikan kejelasan kepada pembaca mengenai siapa saja yang terlibat dalam proses kreatif.

Di sisi lain, industri penerbitan juga dapat memberlakukan standar yang lebih jelas terkait peran ghost writer. 

Dengan meningkatkan kesadaran tentang praktik ini dan memberikan apresiasi yang layak kepada penulis bayangan, ghost writing bisa dilakukan tanpa harus mengorbankan kejujuran dalam dunia literasi. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun