Mohon tunggu...
Gita Yulia
Gita Yulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

I am a student of Journalistic Communication Studies, I actively read and share writing on several online media sites, both in the form of light articles, short stories, poetry and short opinions related to actual interesting issues. The reason I joined Kompasiana was because I was interested in the various features available to spread kindness to the public

Selanjutnya

Tutup

Financial

5 Alasan Orang Kaya Melintang Masih Berutang

5 Oktober 2024   11:15 Diperbarui: 6 Oktober 2024   11:22 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Diversifikasi Risiko

Orang kaya menggunakan utang untuk diversifikasi investasi tanpa harus melepaskan likuiditas mereka. Jika satu investasi tidak berjalan dengan baik, mereka masih punya cadangan dari investasi lainnya.

3. Memanfaatkan Suku Bunga Rendah

Saat suku bunga rendah, meminjam uang menjadi lebih murah dan menguntungkan. Mereka memanfaatkan kondisi ini untuk membiayai proyek atau usaha dengan biaya rendah, sehingga potensi keuntungan bisa jauh lebih besar.

4. Keuntungan Pajak

Bunga utang yang dibayar untuk keperluan bisnis dapat dikurangkan dari pendapatan kena pajak, sehingga mengurangi beban pajak. Ini membuat utang menjadi alat strategis untuk mengurangi kewajiban pajak.

5. Menjaga Likuiditas Keuangan

Utang memungkinkan orang kaya menjaga likuiditas mereka sehingga tetap punya dana cadangan jika ada peluang investasi atau kebutuhan mendesak, tanpa harus menjual aset.

Lantas, Bagaimana dengan Utang Negara, Produktif atau Konsumtif?

Pada Juni 2024, utang pemerintah Indonesia tercatat sebesar Rp 8.444,87 triliun. Utang negara umumnya digunakan untuk mendanai proyek infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan, yang bertujuan meningkatkan produktivitas ekonomi. 

Namun, dengan bertambahnya tahun ke tahun dan fluktuasi nilai ekonomi, jelas menimbulkan banyak kekhawatiran terkait keberlanjutan pembayaran utang di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun