Rumah produksi ini dikenal karena kemampuannya mengemas cerita yang related dan emosional dalam setiap produksinya sehingga berhasil meraih berbagai penghargaan, termasuk Rekor MURI untuk film dengan penonton terbanyak di masa pandemi.Â
4. Disutradarai oleh Reka WijayaÂ
Reka Wijaya merupakan sosok sutradara berpengalaman yang dikenal dengan gaya eksekusi ceritanya yang kritis. Ia memulai karirnya pada tahun 2005 sebagai co-sutradara film horor "Gerbang 13". Sejak itu, ia telah menyutradarai 12 film, 11 serial web, dan 4 program televisi, termasuk "Serigala Langit" (2021) dan "Akad" (2022).Â
Reka, yang lahir pada 16 Agustus 1986, juga aktif dalam industri serial dengan karya-karya seperti "Kun Anta" (2018) dan "Amanah Wali 3" (2019). Ia juga pernah berakting dalam film "Temurun" dan terus menunjukkan kepiawaiannya di dunia perfilman Indonesia dengan proyek-proyek yang menarik perhatian penonton.
5. Diperankan oleh Para Aktris dan Aktor Ternama
Film "Bolehkah Sekali Saja Kumenangis" menampilkan deretan aktor dan aktris ternama Indonesia. yaitu: Prilly Latuconsina berperan sebagai Tari, sedangkan Pradikta Wicaksono memerankan karakter Baskara.Â
Dalam film ini juga, ada Antonio Blanco Jr. yamg tampil sebagai Dimas, dan Shania Gracia jKT 48 berperan sebagai Sarah. Selain itu, Kristo Immanuel mengisi peran Agoy, Widi Mulia berperan sebagai Nina, Kenya Nindia berperan sebagai Lola, Ummi Quary tampil sebagai Ica, Surya Saputra berperan sebagai Pras, dan Dayu Wijanto mengisi peran Tika.
Keberagaman karakter yang diperankan oleh aktor-aktor berbakat ini memberikan dimensi yang menarik bagi cerita, menambah daya tarik film dan menjanjikan performa yang mengesankan bagi para penonton.
5. Sinopsis
Film "Bolehkah Sekali Saja Kumenangis" mengisahkan tentang seorang perempuan bernama Tari yang harus menghadapi kehidupan penuh tekanan. Setelah kakaknya meninggalkan rumah, Tari berjuang seorang diri untuk melindungi ibunya dari ayah yang abusive.
Selain itu, Tari juga menyimpan trauma mendalam sejak kecil dan merasa tak sanggup lagi menanggung semua bebannya. Suatu hari, ia menemukan sebuah komunitas "Support Group" yang menjadi tempat berbagi cerita dan dukungan.