Mohon tunggu...
Gita Yulia
Gita Yulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

I am a student of Journalistic Communication Studies, I actively read and share writing on several online media sites, both in the form of light articles, short stories, poetry and short opinions related to actual interesting issues. The reason I joined Kompasiana was because I was interested in the various features available to spread kindness to the public

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ada Prilly dan Dikta, Inilah Fakta Menarik Film 'Bolehkah Sekali Saja Kumenagis'

2 Oktober 2024   06:50 Diperbarui: 3 Oktober 2024   08:28 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film bertajuk Bolehkah Sekali Saja Kumenangis adalah sebuah karya yang akan membawa penonton pada perjalanan emosional mendalam, karena tema yang diangkat mengeksplorasi hubungan keluarga dan trauma yang dialami oleh seorang anak. 

Film bergendre drama ini akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia pada 17 Oktober 2024. Namun, sebelum kamu menyaksikannya, ada tujuh hal penting yang harus kamu ketahui!

1. Adaptasi dari Lagu Runtuh

Film ini terinspirasi dari lagu "Runtuh" karya Feby Putri feat. Fiersa Besari, yang liriknya sarat emosi dan sejalan dengan perjalanan karakter utama, Tari. Melalui adaptasi ini, film berupaya menghadirkan perasaan mendalam dari lagu tersebut ke dalam visual yang kuat.

Lagu "Runtuh," yang tengah populer di Spotify ini  menyindir realitas pahit manusia, ketika terpaksa menyembunyikan luka di balik senyuman. Lagu ini mengingatkan bahwa tak semua kebahagiaan yang terlihat itu nyata sekaligus mengajak pendengarnya untuk merangkul setiap emosi, termasuk rasa sakit dan duka, sebagai bagian dari proses hidup.

2. Bergendre Drama tentang Abusive Father

Bolehkah Sekali Saja Kumenangis mengangkat tema yang berat dan relevan, yaitu kekerasan dalam rumah tangga. Cerita berfokus pada karakter Tari, seorang wanita yang berjuang untuk melindungi ibunya dari ayahnya yang abusive. 

Trauma masa kecilnya yang mendalam dan tekanan untuk selalu tampil ceria menambah kompleksitas karakternya, membuat penonton bisa merasakan perjuangannya dalam mengatasi keadaan yang sulit.

3. Diproduksi oleh Sinemaku Pictures

Sinemaku Pictures didirikan pada 15 Oktober 2019 oleh Umay Shahab, Prilly Latuconsina, dan Yahni Damayanti. Rumah produksi ini telah menghasilkan karya-karya berkualitas dan populer seperti Kukira Kau Rumah, Ketika Berhenti di Sini, dan Perayaan Mati Rasa. 

Rumah produksi ini dikenal karena kemampuannya mengemas cerita yang related dan emosional dalam setiap produksinya sehingga berhasil meraih berbagai penghargaan, termasuk Rekor MURI untuk film dengan penonton terbanyak di masa pandemi. 

4. Disutradarai oleh Reka Wijaya 

Reka Wijaya merupakan sosok sutradara berpengalaman yang dikenal dengan gaya eksekusi ceritanya yang kritis. Ia memulai karirnya pada tahun 2005 sebagai co-sutradara film horor "Gerbang 13". Sejak itu, ia telah menyutradarai 12 film, 11 serial web, dan 4 program televisi, termasuk "Serigala Langit" (2021) dan "Akad" (2022). 

Reka, yang lahir pada 16 Agustus 1986, juga aktif dalam industri serial dengan karya-karya seperti "Kun Anta" (2018) dan "Amanah Wali 3" (2019). Ia juga pernah berakting dalam film "Temurun" dan terus menunjukkan kepiawaiannya di dunia perfilman Indonesia dengan proyek-proyek yang menarik perhatian penonton.

5. Diperankan oleh Para Aktris dan Aktor Ternama

Film "Bolehkah Sekali Saja Kumenangis" menampilkan deretan aktor dan aktris ternama Indonesia. yaitu: Prilly Latuconsina berperan sebagai Tari, sedangkan Pradikta Wicaksono memerankan karakter Baskara. 

Dalam film ini juga, ada Antonio Blanco Jr. yamg tampil sebagai Dimas, dan Shania Gracia jKT 48 berperan sebagai Sarah. Selain itu, Kristo Immanuel mengisi peran Agoy, Widi Mulia berperan sebagai Nina, Kenya Nindia berperan sebagai Lola, Ummi Quary tampil sebagai Ica, Surya Saputra berperan sebagai Pras, dan Dayu Wijanto mengisi peran Tika.

Keberagaman karakter yang diperankan oleh aktor-aktor berbakat ini memberikan dimensi yang menarik bagi cerita, menambah daya tarik film dan menjanjikan performa yang mengesankan bagi para penonton.

5. Sinopsis

Film "Bolehkah Sekali Saja Kumenangis" mengisahkan tentang seorang perempuan bernama Tari yang harus menghadapi kehidupan penuh tekanan. Setelah kakaknya meninggalkan rumah, Tari berjuang seorang diri untuk melindungi ibunya dari ayah yang abusive.

Selain itu, Tari juga menyimpan trauma mendalam sejak kecil dan merasa tak sanggup lagi menanggung semua bebannya. Suatu hari, ia menemukan sebuah komunitas "Support Group" yang menjadi tempat berbagi cerita dan dukungan.

Di sana, Tari bertemu dengan Baskara, seorang pria temperamental yang kesulitan mengendalikan emosinya. Apakah Tari mampu menghadapi traumanya dan melepaskan semua kesedihannya?

6. Tantangan Para Pemain

Aktris Prilly Latuconsina mengungkapkan bahwa perannya sebagai Tari menuntut transformasi yang signifikan. Dalam film ini, ia tampil dengan wajah berjerawat dan mengenakan behel, yang menjadi simbol stres yang dialami karakter tersebut.

"Sebenarnya kita enggak pengin nunjukin bahwa karakter Tari itu kenapa atau gimana," ujarnya. Ia ingin penampilan Tari sangat berbeda dari dirinya agar penonton bisa merasakan kedalaman karakter yang ia mainkan.

Sementara, hal lain dirasakan Dikta, penyanyi sekaligus aktor tersebut mengungkapkan momen terakhir yang membuatnya menangis. Bukan ketika ayahnya meninggal, melainkan saat ayahnya jatuh sakit. 

"Trigger aku nangis parah banget terakhir itu pas papa sakit, bukan pas papa meninggal," ujar Dikta.

Para pemain lainnya juga menghadapi tantangan dalam membawakan karakter-karakter yang emosional dan kompleks. Interaksi antara Tari dan Baskara menjadi salah satu elemen kunci dalam film ini, menunjukkan bagaimana dukungan satu sama lain dapat membantu mereka dalam melewati masa-masa sulit.

7. Terdapat Sosial Eksperimen

Film "Boleh Saja Kumenangis" mengadakan eksperimen sosial yang mengajak pemirsa berbagi cerita tentang tantangan hidup mereka. Episode pertamanya berisi deep talk Prilly Latuconsina dengan ayahnya mengenai permasalah hidup.

Sementara episode kedua disisi dengan Dikta yang mengisahkan luka batin masa lalunya di episode kedua. Di episode selanjutnya, ada Umi Quory berbincang dengan ibunya tentang pentingnya menyayangi orang tua. 

Episode berikutnya, ada Kristo Immanuel yang berbicara tentang keluara. Lalu kemudian di episode setelahnya, ada Ashira Zamita berbagi pengalaman tentang perjuangan memasuki fase dewasa. 

Eksperimen sosial ini tayang di channel YouTube Sinemaku, dan disertai acara offline untuk berbagi cerita dan berinteraksi dengan pemirsa pada 6 Oktober 2024.

Itulah 7 Fakta yang mesti kamu ketahui sebelum menonton film " Bolehkah Sekali Saja Kumenangis ". (*) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun