Mohon tunggu...
Gita Pangaribuan
Gita Pangaribuan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa yang memiliki rasa penasaran dan suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mungkinkah Metaverse sebagai Solusi atas Permasalahan Produktivitas Tenaga Kerja di Pasca Pandemi?

28 Januari 2022   09:27 Diperbarui: 28 Januari 2022   09:31 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi mendorong gebrakan inovasi dengan berpikir lebih kreatif dan produktif agar tetap bertahan dan bangkit dari keterpurukan. Proses critical thinking dan creativity yang digaungkan era revolusi 4.0 esensinya adalah menuju pada inovasi. 

Sebuah negara akan meningkat produktivitasnya jika mempunyai daya saing dan transformasi dalam segala bidang hingga menuju negara maju. Negara semakin unggul jika negara tersebut ditandai gebrakan-gebrakan inovasi dari berbagai sektor. 

Pasca pandemi, masyarakat tentunya lebih paham tentang kemajuan dan penggunaan teknologi. Hal ini mempermudah melakukan aktivitas seperti work from home dan kuliah. 

Kemudahan yang didapatkan dari hal tersebut, menjadi salah satu poin yang menguntungkan, salah satunya bagi perusahaan. Perusahaan-perusahaan tidak memiliki alasan yang krusial untuk membatasi kegiatan khususnya work from home sebagai instrumen kerja.

Work from home merupakan sebuah strategi yang diambil pemerintah untuk mengurangi wabah COVID-19 dengan lebih maksimal yang semakin luas di seluruh Indonesia.

Akan tetapi, kebijakan untuk melakukan aktivitas di rumah nyatanya menuai pro dan kontra dari masyarakat, terutama soal bekerja dirumah atau work from home ini, yang mana sangat berdampak pada operasional bisnis sehari-hari. 

Ada banyak kelebihan dari work from home mulai dari waktu kerja yang lebih fleksibel, mengurangi biaya transportasi, hingga terhindar dari distraksi di tempat kerja. 

Pada awal pandemi, kegiatan work from home sempat meningkatkan produktivitas tenaga kerja, hal ini dikarenakan faktor-faktor pemicu stres saat bekerja di kantor akan perlahan hilang sehingga tenaga kerja akan menyelesaikan pekerjaan lebih cepat. 

Namun, menurut survei yang dilakukan oleh Forbes, produktivitas karyawan mengalami peningkatan sebesar 47% saat menjalani WFH dibandingkan WFO. 

Namun, karena kurangnya sosialisasi, hilangnya sikap atau perilaku positif seorang karyawan terhadap pekerjaan dan organisasinya, serta minimnya kreativitas karena tidak bekerja secara langsung di lapangan, menyebabkan penurunan produktivitas yang signifikan bagi tenaga kerja. 

Oleh sebab itu, keberadaan WFH hanya bisa dipertahankan jika ditangani dengan teknologi yang tepat. Sehingga tenaga kerja dapat terus mempertahankan serta meningkatkan produktivitas kerja sekaligus mendukung kemajuan teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun