“Jangan stress lagi ya” katanya.Penyakit ini hanya menyerang orang stress. Saya tersenyum dengancandaannya , entahlah senyum getir atau senyum sedih.
Kulihat salah satu studennya bersembunyi di antara studen-studen lainnya, dia nampak tidak nyamandi kamar saya. Kemarin dia sempat membentak saya , karena sayabertanya menu apa ini apakah daging babi? Tanyaku padanya. Tetapi dia menjawab pertanyaanku dengan ketus dan agak kasar kalau boleh dibilang sangat rude sekali.
“Saya bukan perawat! Kamu complain melulu!
Saya kesal waktu itu karena hanya bertanya dan di jawab sangat rude dan ketus .
“Saya hanya bertanya kepada anda apalagi saya sudah pesan menunya kemarin, ternyata yang datang dihadapan saya makanan lain , apakah saya tidak boleh bertanya” jawab saya.
Akhirnya hari itu saya kelaparan tidak makan malam karena saya lihat ada selapis daging di menu yang salah tersebut. Tidak ada kata maaf dari pihak dapur apalagi dari Dokter student itu. Dan malam itu saya cukup minum teh yang di sediakan RS.
Sehari dua kali tiap pagi dan malam saya diinfus ditambah cairan oleh perawat dan harus meneteskan salep sendiri ke mata saya 5 x sehari serta menjadwalkan sendiri obat ygharus saya minum. Perawat hanya memberikan tempat berisi obat dan akan memberikan kepada saya tiap pagi di waktu sarapan.
Pertama saya heran karena sakit pun anda mesti mandiri di Jerman! .
Dari Makan minum , meneteskan salep mata dan menjadwalkan sendiri dan mengingat sendiri obat yang harus diminum. Jadi perawat yang menangani saya bekerja hanya untuk menyuntik dan memberikan infus cairan. Ada perawat yang ramah sekali selalu tersenyum setiap pagi , tetapi kebanyakannya mereka jarang tersenyum dan kalau boleh menilai mereka rada ketus , saya sebenarnya biasa saja dan tidak mengharapkan perhatian yang lebih . Jadi kalau cairan infus saya tidak lancar menetesnya dan sering kali terhenti , saya akan memencet bel dengan rasa tidak enak hati juga karena keketusannya perawat-perawat tersebut.
Karena pernah sekali saya memencet bel pemanggil dan Perawat itu dengan ketus mengatakan bahwa lengan saya tidak boleh bergerak-gerak jadi cairan akan terus menetes.
Saya senyum kecut saja , kalau lengan tidak boleh gerak bukannya pegel dan kebas ? .