Lalu apa yang sebaiknya kita lakukan untuk mengurangi jumlah makanan-makanan yang terbuang? Kita bisa melakukan pencegahan kebiasaan membuang makanan ini sejak dari awal kita berbelanja bahan makanan. Sebelum membeli bahan makanan yang akan kita simpan dan olah, ada baiknya kita memikirkan matang-matang seberapa banyak bahan yang kita butuhkan untuk memenuhi kebutuhan bulanan, mingguan, atau harian.
Setelah membeli bahan makanan yang kita butuhkan, maka yang bisa kita lakukan selanjutnya dalah menyimpan bahan-bahan makanan itu dengan baik dan benar. Penyimpanan bahan makanan yang baik dan benar akan meminimalisir bahan-bahan makanan yang terbuang karena pembusukan. Semakin sedikit bahan makanan yang busuk, semakin banyak yang akan kita manfaatkan untuk kebutuhan makan, maka akan semakin sedikit pula sampah waste food kita.
Jika pun mungkin Anda adalah tipikal orang yang jarang memasak, Anda masih bisa meminimalisir sampah makanan Anda dengan memperhitungkan kebutuhan makan Anda dan besaran porsiya. Belilah makanan secukupnya, sehingga tidak ada makanan yang terbuang.
Kalaupun ada sisa makanan yang memang tidak lagi bisa Anda makan, ya berikan saja kepada hewan-hewan yang Anda temui di jalanan atau kepada hewan peliharaan Anda, mungkin. Tetapi tentu pastikan makanan itu aman untuk mereka ya, karena makanan hewan dan manusia tentu berbeda.
Atau jika masih layak makan dan belum semua bagian atau sama sekali belum termakan dan belum busuk, berikan saja kepada tetangga, atau penyapu jalanan di sekitaran rumah, atau tukang ojek yang mengantarkan Anda pulang hari ini. Selain tidak nyampah, silaturahmi Anda jadi baik ke sekitar, kan?
Saya tahu, mungkin akan ada beberapa orang yang masih memiliki bantahan atas argumen saya mengenai pengurangan sampah waste food ini. Mungkin Anda akan bilang "kalau bisnis FnB yang memakai resep rahasia bagaimana? Ada lho beberapa usaha  yang tidak mau resepnya diketahui publik, jadi tiap hari mereka buang dan hancurkan makanan-makanan sisa mereka", atau beberapa akan bilang "itu kan duit-duit mereka juga yang buat beli makanan, ngapain kamu ngatur-ngatur" atau mungkin akan ada yang lain lagi akan bilang kalau ide memberikan makanan sisaan ini kepada hewan tadi akan mengotori lingkungan juga pada akhirnya.
Belum lagi anggapan mayoritas orang tentang makanan sisaan yang memang agak negatif saya akui. Tetapi ada lho orang-orang yang masih membutuhkan makanan-makanan seperti ini di luar sana, apapun alasan mereka.
Saya bahkan punya seorang sahabat masa kecil yang pernah mengajak saya keliling kota di suatu malam, untuk meminta makanan-makanan sisa di restoran-restoran di dekat rumah kami, untuk memberi makan anjing-anjing peliharaannya. Jadi anjing-anjing itu makan makanan sisa restoran yang tidak dimakan oleh pelanggannya.
Ya, selalu akan ada perdebatan di balik sebuah argumen. Itu pasti. Tetapi apakah itu akan menghentikan saya menyampaikan argumen-argumen saya? Tentu tidak. Karena bagi saya, lebih baik saya sampaikan argumen saya yang sudah saya 'masak' dengan data dan analisis yang baik tadi menjadi sebuah usulan gagasan yang barangkali dilihat oleh pemangku kepentingan di negeri ini.
Satu hal lagi yang harus kita ingat dan perhitungkan di masa depan. Menurut perkiraan para ahli, pada tahun 2050 nanti, jumlah manusia di bumi ini ada sekitar 9 miliyar orang. Dengan jumlah perut sebanyak itu, kita membutuhkan setidaknya 50% lebih banyak lagi bahan makanan yang harus kita produksi jika ingin memenuhi semua perut manusia di bumi.
Jika kebiasaan membuang-buang makanan tidak kita hentikan dari sejak sekarang, maka menurut hemat saya, sama saja artinya dengan kita sedang menyia-nyiakan kelebihan yang kita punya, yang seharusnya bisa memberi mereka yang lapar, dan malah membiarkan mereka mati kelaparan karena ketidakpedulian kita untuk menatur porsi makan yang tepat untuk perut kita sendiri.