Nah, teman-teman! Seperti minggu lalu pembahasan kali ini masih tetap seputar mengenai Alat Permainan Edukatif. akan tetapi, kali ini berbeda loh? Apa nih kira-kira? Udah ketebak dong dalam judul yang terpublish. Nah, kali ini saya akan membahas dan menulis mengenai "Konsep APE menurut beberapa para ahli".
Seperti yang kita ketahui dan sering kita ulang kembali pernyataan ini bahwasanya anak usia dini memiliki dunia bermain yang menyenangkan. Semakin berkembangnya zaman, semakin pula maju nya teknologi yang dipakai oleh kalangan masyarakat terutama dalam permainan yang digunakan oleh anak usia dini.Â
Permainan yang digunakan oleh anak usia dini saat ini semakin canggih dalam penggunaannya seperti contoh gadget. Penggunaan gadget yang berlebihan atau sering dapat menghambat faktor tumbuh kembang pada anak. Maka dari itu, kita sebagai calon pendidik maupun orangtua harus memberikan keterbatasan anak dalam pemakaian gadget dalam bermain.Â
Namun, bermain juga dapat dilaksanakan di sekolah untuk pendidikan anak usia dini. Kegiatan proses pembelajaran yang ada dalam pendidikan anak usia dini dilakukan dengan belajar sambil bermain.Â
Pada kegiatan belajar sambil bermain, anak usia dini dapat mengembangkan tumbuh kembangnya dalam aspek fisik, pengetahuan, senang bereksplorasi dan lain sebagainya.Â
Selain itu, dengan kegiatan bermain anak usia dini mampu mengenal dan belajar beraneka ragam mengenai kehidupan sehari-hari.Â
Nah, maka dari itu, penggunaan alat permainan edukatif di sekolah memiliki unsur-unsur pendidikan didalamnya dengan menyesuaikan kebutuhan anak.
Konsep penggunaan alat permainan edukatif dalam pendidikan juga dikemukakan oleh beberapa para ahli seperti Montessori, Elizabeth Peabody, Forebel, dan Criussenne. Untuk mengenal lebih luas mengenai konsep APE yang dikemukakan oleh beberapa para ahli salah satunya yang pertama yakni Konsep APE menurut Montessori.Â
Maria Montessori merupakan salah satu tokoh ahli dalam perkembangan anak usia dini yang memiliki permikiran terhadap anak usia dini bahwa setiap anak memiliki kemampuannya dalam menyerap informasi yang mereka terima dari lingkungan sekitar anak.Â
Maria Montessori mengemukakan pendapatnya dalam konsep APE bahwasanya anak usia dini memiliki kebebasan dalam melakukan sesuatu yang mereka inginkan, bukan untuk memaksakan dalam mendapatkan pengetahuan yang diinginkan atau di tentukan oleh orang dewasa maupun orangtua.Â
Disini orangtua sebaiknya dapat memberikan peluang sebagai fasilitator kepada anak usia dini untuk melakukan sesuatu apa yang mereka inginkan dengan menciptakan kondisi lingkungan sekitar anak yang nyaman dan aman.Â