Mohon tunggu...
Gita Fauziah
Gita Fauziah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

stay safe semua!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendekatan Humanisme sebagai Pelerai Konflik Papua

24 Mei 2022   18:44 Diperbarui: 17 Juli 2023   19:00 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh karena itu, rasisme dapat dilihat sebagai sebuah permasalahan sosial yang dapat dijadikan sebagai sumber penunjang pembelajaran. 

Pemahaman akan rasisme pada akhirnya akan memberikan sebuah gambaran mengenai upaya pencegahan yang dapat dilakukan baik melalui penggunaan metode pembelajaran, penyesuaian materi pembelajaran dan integrasi nilai-nilai karakter.

Merumuskan visi dan misi sekolah dengan baik merupakan langkah awal dalam upaya pencegahan adanya rasisme. Dengan memiliki visi misi yang baik seperti "Membentuk Karakter Peserta Didik dengan Baik" dapat berpengaruh pada kegiatan atau program kerja sekolah sebagai upaya dalam mencapai visi misi tersebut. 

Sehingga di dalam kegiatan atau program kerja sekolah tersebut terdapat implementasi bagaimana membentuk karekater anak dengan baik, salah satunya dengan cara meluruskan pandangan peserta didik yang dibekali pemahaman bahwa kita diciptakan berbeda-beda namun tidak baik untuk membeda-bedakan satu dengan yang lain.

Pelaksanaan pembelajaran IPS dalam upaya pencegahan rasisme dapat dilaksanakan melalui penyisipan budaya sekolah maupun karakter yang terdapat didalam progam penguatan pendidikan karakter (PPK) dimana pengintegrasian progam tersebut dapat dilihat melalui tiga tahap pembelajaran yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. 

Pada tahap perencanaan dapat dilihat melalui perangkat pembelajaran seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP); pada tahap pelaksanaan dapat dilihat melalui cara guru dalam penyampaian pembelajaran, interaksi yang terjadi, dan respon peserta didik; terakhir pada tahap evaluasi pengintegrasian PPK dapat dilihat melalui lembar penilaian sikap yang termuat di dalam RPP (Rencana Pelaksanaan pembelajaran), melalui pengamatan langsung, melalui pihak terkait seperti wali kelas, guru BK, pembina pondok, dan wali murid. 

Dengan beberapa upaya tersebut, diharapkan peserta didik sebagai penerus bangsa memiliki karakter yang baik dan jauh dari paham rasisme dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Sehingga paham rasisme akan semakin menyempit, sehingga menciptakan kehidupan yang harmonis termasuk di Papua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun