Maya belajar banyak dari suami tentang aspek-aspek bisnis. Maya juga bersyukur memiliki suami yang bisa menerima dan memahami posisinya saat ini baik itu sebagai pebisnis juga sebagai human being yang jauh dari sempurna.
Maya merasa kesuksesannya sekarang adalah berkat support system disekelilingnya. Menurut Maya, kesuksesan itu mempunyai ukuran masing-masing. Sukses bagi Maya adalah memiliki suami yang memberi dukungan penuh dan mempunyai anak yang sudah bisa bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
TIME MANAGEMENT ANTARA PEKERJAAN DAN RUMAH TANGGA
Tentang cara mengatur waktu antara urusan pekerjaan dan Rumah Tangga, Maya memiliki cara tersendiri. Untuk urusan pekerjaan, Maya tidak ingin superior. Maya lebih memilih bekerja secara team work dan mempercayakan pekerjaan yang bukan keahlian Maya kepada orang yang memang expert dibidangnya. Tidak hanya memberi kepercayaan namun juga menggandeng mereka. Maya berprinsip “I am not anything without them. I’m not going to be something without their supports”.
Untuk mengatur waktu dengan keluarga, bukanlah hal yang sulit. Maya merasa beruntung karena Maya bekerja sama dan selalu didampingi suami. Anak semata wayang Maya, Khalifah, pun sejak umur 15 tahun sudah hidup mandiri dan hijrah ke Magelang dan bersekolah disana. Khalifah saat ini tengah menempuh Pendidikan di Akademi Polisi.
OBSTACLE DALAM BERKARIR
Maya Miranda saat ini terjun dalam bidang Mining dan Shipping yang notabene didominasi kaum pria.
Tentang kemungkinan adanya kendala-kendala seperti gender gap/ gender bias, Maya berkeyakinan bahwa obstacle itu akan selalu ada dalam kondisi dan situasi apapun. Obstacle yang sering Maya hadapi mungkin adanya anggapan skeptis terhadap langkah-langkah yang diambil Maya hanya karena Maya seorang perempuan namun hal tersebut justru memotivasi Maya untuk membuktikan diri sendiri dan juga orang lain bahwa Maya bisa melakukannya tanpa melupakan kodratnya sebagai perempuan ataupun sebagai seorang istri.