Sosok lain yang menginspirasi Maya adalah Sang ayah. Dari Ayahanda, Maya belajar banyak tentang leadership. Ayahanda mengajarkan bahwa seorang leader itu harus Amahah, Fatonah, Sidiq, dan Tabligh.
Sidiq: kejujuran, kebenaran selalu mendasari perilakunya sebagai Pemimpin.
Amanah: kepercayaan yang diembannya tidak akan dikhianatinya.
Tabliq: keterbukaan menjadi cara Maya memimpin sehingga bawahan dapat mengetahui dan memahami kemana arah yang dituju perusahaan ini.
Fatonah: cerdas, diwujudkan dengan terus menerus belajar, baik formal maupun non formal.
Ayahanda juga mengajarkan Maya untuk tidak merasa hebat atau sombong. Bagi Maya segala pujian itu hanya milik Allah.
"Sebagai manusia, kita hanya mencari ridho Allah SWT dengan menjalankan yang semampu dan semaksimal serta yang terbaik dan tentunya berdoa serta berusaha menjadi manusia yang berguna bagi manusia lainnya”, ujar Maya.
Dalam hidup, Maya berprisnsip bahwa bukan orang lain yang harus beradaptasi dengan Maya namun sebaliknya, Maya lah yang harus beradaptasi terhadap yang lain. Dengan kata lain, sangatlah penting bagi Maya untuk membuat orang orang disekitarnya merasa nyaman.
SUPPORT SYSTEM
Support system yang paling berperan penting dalam karir dan hidup Maya saat ini adalah Andreas Reza, Sang Suami.
“My husband is the king of my life. The one who giving the crown to my heart. He’s the best supporting system ever!” ujar Maya