Letak Sriwijaya berada di tengah jalur perdagangan India-Cina, dekat Selat Malaka yang merupakan jalur kehidupan lalu lintas di Asia Tenggara. Sriwijaya menguasai semenanjung Melayu, tepatnya di wilayah Ligor. Adanya hubungan perdagangan dengan Benggala dan Colamandala di India, lalu lintas perdagangan Sriwijaya makin ramai.
Pusat pemerintahan Kerajaan Sriwijaya berada di Palembang yang terletak di tepi sungai Musi. Dengan letak yang sangat strategis, hal ini mendorong para pedagang untuk melakukan kegiatan perdagangannya. Selain itu Sriwijaya juga menguasai dua perairan laut penting dalam perdagangan nusantara yaitu Selat Malaka dan selat Sunda.
Selat tersebut merupakan jalur perdagangan internasional dari China ke India atau sebaliknya. Di depan muara sungai Musi terdapat pulau-pulau yang berfungsi sebagai pelindung pelabuhan di muara sungai Musi. Kondisi itu sangat tepat untuk kegiatan pemerintahan dan pertahanan Kerajaan Sriwijaya.
Runtuhnya Kerajaan Funan di Vietnam akibat serangan dari Kamboja. Kondisi ini dapat memberikan peluang bagi Kerajaan Sriwijaya untuk cepat berkembang sebagai negara maritim yang maju. Setelah Kerajaan Fu-nan di Indo-Cina mengalami keruntuhan akibat perang saudara, sehingga pengaruh kerajaan Fu-nan di Asia Tenggara digantikan oleh Sriwijaya.
3. Keberhasilan dalam ekspedisi-ekspedisi militer untuk menguasai daerah yang berpotensi menjadi saingan Sriwijaya.
Sriwijaya telah menguasai Selat Malaka, Selat Sunda, Semenanjung Malaya, dan Tanah Genting Kra sebagai pusat perdagangan
4. Kemajuan kegiatan perdagangan antara India dan Cina
Pesatnya pertumbuhan perdagangan yang dilakukan India dan Cina melalui Selat Malaka membuat posisi Sriwijaya semakin penting. Pedagang dari Cina dan India yang melewati Selat Malaka selalu singgah di pelabuhan-pelabuhan yang dikuasai Sriwijaya.
5. Kaya akan sumber daya alam
Misalnya seperti cengkeh, emas, kapulaga, gading, kapur barus, kayu gaharu, pala, dan timah. Sebenarnya Sriwijaya sendiri hanya dapat mengekspor gading, kulit dan beberapa jenis binatang liar. Tetapi Sriwijaya menguasai ekspor seluruh kepulauan Nusantara diantaranya berupa beras, rempah-rempah, gading, kayu manis, kemenyan, emas, binatang/ternak, dan lain-lainnya