Keempat, walau sudah dikerjai di April Mop tidak ada kesan. Ada rasa bebal dan kebas pada kebohongan. Dan mungkin bagi beberapa orang menjadi 'mati rasa' saat di-prank. Alih-alih tertawa karena dikerjai temannya. Ia merasa biasa saja dan melanjutkan kegiatan dan aktifitas.
Kelima, sedikit orang yang ingat atau ingin membuat prank pada 1 April. Kalau tidak membaca posting orang lain tentang April Mop. Mungkin tidak pernah ada rencana untuk mengerjai orang lain. Bisa jadi di masa depan orang tidak mengenal lagi 1 April sebagai April Fool Day.
Dari kelima probabilitas dampak hoaks pada April Mop diatas. Maka akan didapati fenomena menyedihkan berikut:
1. Persepsi kita pada kebenaran dan kejujuran yang kian tergerus karena misinformasi yang kita terima di dunia digital
2. Sulit sekali mempercayai beragam informasi atau berita yang kita terima, bahkan dari pihak yang kredibel
3. Kita akan lebih banyak bertanya dan mempertanyakan sebuah beritaÂ
4. Sharing bukan lagi tentang caring di sosmed, tetapi juga mencari verifikasinya yang memakan waktu dan tenaga
5. Kita pun bersikap acuh pada banyak akun dan selalu bersyak wasangka terlebih dahulu.
Bisa jadi, kita akan selalu merasa di-April Mop-kan hampir setiap hari. Karena begitu masif dan terstrukturnya kabar kibul beredar di dunia digital.
Salam,
Solo, 30 Maret 2019