Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Karya Karma Bagian 10

19 Oktober 2016   19:41 Diperbarui: 20 Oktober 2016   19:26 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dark Passenger - foto: Maciej Goraczko

W. segera beranjak melangkah mendekati babi yang tergantung. W. segera membaui tubuh babi yang berlumur darah. Menyentuh darah yang mengalir lembut membasuh badan babi yang kemerahjambuan. Sayatan dan tebasan W. begitu meluka tubuh babi. Begitu banyak darah yang bersimbah. W. lalu melumuri kedua tangannya dengan darah yang memandikan tubuh babi tanpa kepala tadi. Dengan kedua tangan W. yang berlumur darah segar babi, ia segera melumuri wajahnya. Perlahan dan menjiwai, W. seolah merias wajahnya. Namun ini dengan darah.

'W. benar-benar bisa menjiwai menjadi seorang penimpa karma. Hebat!' Abah bergumam dalam hatinya. Sambil menatap bangga W. yang kini mengeramasi rambutnya dengan darah babi yang menetes dari lehernya yang terpenggal.

* * * 

Bersambung

Wollongong, 19 Oktober 2016

11:41 pm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun