Pandemi ini diidentifikasikan sebagai sebuah krisis yang dialami oleh perusahaan. Dalam situasi krisis, tentu pengambilan keputusan harus efisien dan tidak bertele-tele tanpa mengurangi keefektifan.Â
Salah satu caranya adalah mengubah hierarki yang sebelumnya kaku "Command and Control" menjadi fleksibel "Network of Teams".
Artinya Bos harus mulai berbaur dengan pekerjanya, tidak hanya sekadar menyuruh dan mengontrol. Berbaur ini memang akan membuat bos mengeluarkan "effort" lebih banyak tapi hasilnya akan kelihatan lebih efisien tanpa mengurangi kualitasnya.
Dengan "Network of Teams", pemecahan masalah akan lebih cepat, bos lebih cepat menerima informasi dari pekerjanya, dan tentunya akan memberikan dukungan psikologis kepada para pekerjanya sehingga kenyamanan bekerja pun meningkat.
2. Ciptakan lingkungan transparan bukan ketakutan
Bos harus bisa membuat para pekerjanya transparan terhadap apa yang mereka alami. Sakit ya sakit, Covid ya Covid, intinya jujur saja ke Bos jangan sampai berpura-pura sehat walaupun sebenarnya sakit hanya karena takut dengan si Bos.
Transparan bisa dilakukan dengan metode "jemput bola" atau misalnya membuat sejenis sistem pelaporan supaya para pekerjanya bisa dengan mudah menjelaskan kondisi kesehatan sehingga nantinya bisa ditindak cepat oleh perusahaan.
3. Atur apapun sesuai kondisi Covid-19
Seringkali bos suka lupa atau abai kalau sekarang itu kondisinya berbeda dan dianggap kondisinya normal-normal saja. Covid-19 adalah sebuah krisis, saya harap semua sepakat akan hal tersebut.
Menyikapi sebuah kondisi krisis tentu harus ada penyesuaian baru. Apa saja yang harus disesuaikan?
- Target
Sebagai bos peduli Covid-19, target harus disesuaikan dengan kondisi saat ini. Menyesuaikan permintaan pasar boleh tapi jangan lalai dengan kondisi kesehatan pekerjanya.Â
Bagi saya sih, perusahaan untuk bisa survive dengan kondisi seperti ini saja sudah termasuk luar biasa ya, cuman memang ada bos yang masih berpegang teguh kepada prinsip Be number #1 dan Win or Nothing. Pekerjanya hanya bisa berdoa diberikan kesehatan
- Peraturan
Peraturan sederhana seperti Covid atau isoman dihitung sebagai sakit atau cuti/dipotong gaji, ternyata menjadi concern para pekerja loh. Bos peduli Covid-19 tentunya tidak akan memilih opsi dipotong gaji.