Mohon tunggu...
Ginanjar Mulya Abadi
Ginanjar Mulya Abadi Mohon Tunggu... Administrasi - Hi.. welcome back with me

Allah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Beban PPN Pada Komoditas Agraris Bikin Meringis

12 Juli 2021   21:57 Diperbarui: 12 Juli 2021   22:01 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Pendapat Sri Sulestari

Agraris merupakan usaha pengolahan tanah menjadi area yang dapat ditanami dan menjadi sumber pangan bagi manusia.

3. Pendapat Karwan A. Salikin

Agraris merupakan agroekosistem yang berkatitan erat dengan subsistem kesehatan maupun manusia, untuk saling menjaga keseimbangan sistem kehidupan bersama.

Dijuluki sebagai negara agraris, Indonesia memiliki sumber daya alam yang beragam, baik area daratan maupun lautan yang sangat luas. Dilain sisi, sektor pertanian di Indonesia sangat berperan penting untuk meningkatkan perekonomian dan untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok nasional.

Contoh hasil bumi di Indonesia :

1. Ragam Umbi-umbian, contoh: Singkong, Ubi jalar, Bengkuang, Wortel,Bawang , Kentang dan lain sebagainya.

2. Ragam Kacang-kacangan, contoh: Kacang mete, Kacang kedelai, Kacang hijau, Kacag tanah, Kacang Koro dan lain sebagainya.

3. Ragam Biji-bijian (Serealia), contoh: Gandum , Jagung, Padi, Jelai, Sorgum dll.

Ada juga hasil komoditi seperti Kelapa sawit,tebu, dan karet. Bermacam produk agraris tersebut tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan negara sendiri tapi juga untuk  diekspor ke luar negri guna meningkatkan pemsukan devisa negara sehingga perekonomian Indonesia akan menigkat.

Seperti yang telah jelaskan negara agraris sangat bergantug di sektor pertanian yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. Dengan begitu petani menjadi pekerjaan yang sangat berperan penting untuk ikut serta dalam meningkatkan perekonomian negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun