Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Bersama Melawan Overthinking Lewat Buku "Overthinking is My Hobby, and I Hate It"

4 September 2024   14:41 Diperbarui: 4 September 2024   14:47 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai bocoran atas jawaban dari overthinking ini, ada satu kalimat yang jadi favorit saya.

Jadi, kalau memang aku sedih lagi nanti, semoga itu jadi pelajaran paling berharga di hidupku. Semoga itu menjelma sebuah mahakarya. Semoga itu juga menggugur dosa-dosaku. Dan, semoga Allah menggantikan episode-episode sedih itu dengan kejutan yang luar biasa di masa depan

7. OVERTHINKING KALAU OVERTHINKING KEJADIAN

Pikiran berlebih atas hal yang belum terjadi bisa saja ternyata benar terjadi. Bisa saja ketakutan itu memang jawaban atas usaha yang sedang kita kerjakan. 

Well, yang perlu dicatat adalah overthinking bukan penentu atas kisah kita selanjutnya kok. Masih banyak sekali alur kehidupan yang akan terus berjalan. So, jangan jadikan overthinking sebagai pondasi utama. Tetaplah berikan yang terbaik sebagaimana yang bisa kita lakukan.

Oh ya, yang menarik dari bagian akhir ini adalah akan ada sisi lain yang dibahas dari sudut pandang si overthinking. Pembaca seakan sedang berbincang dengan overthinking yang sempat membuat saya berpikir wow keren juga ini, overthinking jadi digambarkan sebagai manusia yang bisa bicara dan punya pikiran.

...

Nah, itu tadi sedikit gambaran atas apa saja yang dibahas di buku ini. Dengan kurang lebih 200 halaman, buku Overthinking is My Hobby and I Hate It ini sangat saya rekomendasikan kepada para pembaca, terutama yang seringkali mengkhawatirkan soal masa depan.

Kalimat demi kalimat yang ditulis sangat mudah dicerna karena gaya bahasanya ringan seakan kita sedang mengobrol dengan seseorang. Bahkan apa yang tertuang sama sekali tidak menggurui, lebih mengarah ke pemberian saran yang disampaikan sangat halus dan bijak.

Melihat sepak terjang Alvi Syahrin, sang penulis, yang sudah menebritkan banyak buku (terutama tentang self healing), saya rasa ia berhasil kembali membuat buku yang bisa membuat tenang pembacanya yang mayoritasnya adalah anak muda. Ciri khasnya tidak pernah hilang, memberi dukungan dan nasihat tanpa paksaan.

dokpri
dokpri

Karena penulis buku ini seorang muslim, maka tak akan heran jika menemukan beberapa potongan ayat Al-Quran dan Hadist yang dijadikan sebagai pedoman. Hal ini memberikan bukti bahwa penulisnya tak sembarang menulis karena berpatokan juga dengan kitab dan ayat suci  yang jadi pedomannya.

Oh ya Kompasianer, untuk mendapatkan buku ini paling tidak kalian harus menyiapkan uang sebesar Rp 99.000,- yang bisa didapatkan di toko buku terdekat seperti Gramedia. Jika membeli secara online biasanya akan mendapatkan potongan khusus lho.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun