"Please, Rav, cuma kamu yang bisa aku percaya saat ini."
***
Rava belum bisa fokus membuat laporan untuk kasus perceraian salah satu kliennya. Di rumah yang juga merangkap sebagai kantor itu, pikirannya lompat ke celah nostalgia 10 tahun lalu saat ia menjalin hubungan spesial bersama Alika di bangku kuliah. Ya, pasangan hidup Dino dulunya adalah kekasih Rava.
Semua berjalan baik bahkan saat Rava dan Alika putus. Tak ada drama, tak ada konflik, meski pada akhirnya mantan kekasihnya itu ternyata berlabuh pada sahabatnya sendiri.
Tapi pertolongan yang dibutuhkan Dino dan Alika di tengah masalah keduanya yang belum dikaruniai anak benar-benar di luar nalar.Â
Dino ingin melakukan proses bayi tabung di mana pembuahan tidak dilakukan secara langsung layaknya hubungan suami istri pada umumnya. Ia membutuhkan sperma Rava yang nanti akan dibuahi ke sel telur milik Alika.Â
Sebagaimana yang dijelaskan tiga hari lalu bahwa permasalahan terjadi pada sperma Dino yang tak subur, hingga proses terapi, obat, dan lain sebagainya tak membuahkan hasil.
"Donor sperma dari orang asing itu dilarang di sini," kata Rava saat itu yang tahu persis tentang hukum yang mendasarinya.
"Tapi kalau kita buat kesepakatan khusus atas dasar persetujuan kedua belah pihak itu bisa, kan?"
Rava tidak menjawab, memilih menghabiskan minumannya dari ujung sedotan hingga gelasnya benar-benar kosong.
"Aku kenal dengan salah satu dokter yang bisa membantu proses ini. Atau kalau benar-benar tidak bisa dilakukan di Indonesia, aku bersedia ke luar negeri dan membiayai semua kebutuhan kamu di sana," lanjut Dino semangat.