Dari episode awal ini penonton akan dibawa berpikir untuk tahu apa motif pelaku, identitasnya, serta siapa lagi yang akan jadi korban. Tentu pada beberapa episode awal saya pun penasaran hingga terus melanjutkan cerita di episode selanjutnya.
Teror yang diberikan Noh memang benar adanya. Korban-korban perempuan lain mulai bermunculan dengan kondisi yang mengenaskan, salah satunya seroang cucu perempuan yang masih belia disiksa terlebih dahulu sebelum dibunuh, kemudian menyimpan mayatnya di tanda salib gereja karena gadis itu telah berpindah agama menjadi kristen.
Dari sinilah perjalanan Guo Xiao Qi berlanjut sebelum memakan korban lebih banyak lagi.
MENGUMPULKAN PETUNJUK DEMI PETUNJUK
Noh, si pembunuh, memberikan teror tak hanya pada korban, tapi juga ke keluarga terdekat. Ketika ia menculik seseorang untuk disiksa, ia akan menelepon kerabat terdekat korban untuk memberi ancaman ataupun melakukan hal aneh di depan publik jika si korban ingin selamat. Bahkan ketika keluarga korban yang diculik sedang diwawancara di acara televisi, Noh bisa masuk ke acara tersebut dengan berpura-pura sebagai penelepon asing.
Guo Xiao Qi tentu tak bisa diam, terlebih ia pun mendapat kabar bahwa ada seseorang yang menyerahkan diri ke polisi dan mengaku sebagai pelaku pembunuhan. Namun ia masih merasa janggal karena semua terlalu mudah, bahkan kasus pembunuhan masih terus berlanjut meski si tersangka telah ditahan.
Bersama Hu Yun Hui (Alice Ko), seorang psikolog dan Lu Yi Zhen (Cammy Chiang), wartawan berita stasiun TV, Guo Xiao Qi terus mencari petunjuk demi petunjuk untuk mencari siapa saja tersangka lain menjadi tim atau bahkan otak dari semua kasus ini. Orang-orang tak terduga pun mulai terseret, salah satunya adik laki-laki Hun Yun Hui.
Pada episode pertengahan ini penonton mulai menemukan benang merah dan motif atas kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Noh ini. Kesan greget terhadap para karakter jadi yang paling saya rasakan karena ingin segera mengungkap kasus hingga tuntas.Â
Kerja sama antara seorang jaksa, kepolisian, wartawan berita, dan psikolog ini pun cukup solid untuk mengumpulkan puzzle demi puzzle petunjuk dalam pencarian barang bukti.
ADEGAN NGERI DALAM CERITA LAMBAT
Salah satu hal yang harus diperhatikan jika ingin menonton serial Copycat Killer adalah adanya beberapa adegan kekerasan yang bisa membuat beberapa penonton tak nyaman, di antaranya adalah penyiksaan terhadap perempuan, mutilasi, pemukulan, hingga beberapa adegan kekerasan lain yang benar-benar dilihatkan tanpa sensor ataupun dipotong.
Di satu sisi saya sangat mengapresiasi adegan tersebut karena benar-benar terasa nyata, bahkan kita pun bisa merasakan rasa sakit apa yang sedang dirasakan korban. Penonton pun akan dibawa pada sudut pandang ketika korban disekap di ruang gelap, diikat, disiksa, hingga akhirnya dibunuh dengan cara yang sadis.