Cerita ini bermula pada momen wisuda Natra di kampusnya pada siang terik itu. Lengkap mengenakan baju wisuda serba biru yang terlihat longgar juga dengan toganya, laki-laki itu sengaja datang ke fakultas hukum meski sedikit repot karena membawa beberapa bunga dan boneka pemberian temannya.
Menembus ratusan wisudawan, akhirnya ia menemukan orang yang sedari tadi dicarinya. Mila.
"Nat!"
"Mil!"
Keduanya berpelukan dalam hitungan detik, saling mengucapkan kata selamat karena sama-sama berhasil menempuh pendidikan selama 4 tahun ke belakang ini.
"Oh ya, ada satu hal yang harus kamu tahu," kata Natra penuh semangat. "Aku mau nembak Yura hari ini."
"Really? OMG! Ya udah, sekarang kamu ke fakultas dia aja. Kalau ditunda takutnya dia malah udah pergi."
Natra bergegas kembali berpadatan dengan orang-orang. Di sana Mila masih mematung dengan senyum tipis. Tak disangka, laki-laki yang dikenalnya sejak awal semester 1 itu kini semakin dewasa dan berhasil menemukan tambatan hati yang baru. Rasanya baru kemarin mereka masih bercanda layaknya kakak-adik.
Mila jadi ingat dulu Natra selalu melindunginya dari incaran mahasiswa jahil. Ketika digoda di pujasera kampus, misalnya, Natra langsung pasang badan menghadapi segerombolan mahasiswa itu sambil merangkulnya.
Mila selalu merasa aman sejauh ia kuliah di sini. Tapi begitu lulus, mendapat pekerjaan, dan melihat Natra yang kini memiliki kekasih baru, akankah membuat persahabatan ini sama seperti dulu?