Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Cerita Melepaskan dalam Fragmen Dua

24 Agustus 2020   20:03 Diperbarui: 26 Agustus 2020   08:28 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku juga pengin lho kita bisa kumpul seperti waktu kuliah dulu. Padahal rencananya aku dan Teresa akan bulan madu ke Pulau Pahawang, Lampung. Tapi, kita mengganti destinasi jadi ke Pulau Seribu. Pokoknya, kalau aku ke Lampung pasti akan hubungi kamu dan Klarisa.

Eh, sebentar ya..

Ter, sini bentar, aku lagi membuat video untuk Nata. Kamu juga ikut gabung ya?

Oke Nat, sekarang sesi Teresa yang akan melanjutkan. See you next!

***

Jakarta, September 2018

Dulu aku berkhayal akan terus membuat dokumentasi untuk kita sampai tua nanti dalam format video seperti ini. Kemudian kita akan memutarnya beberapa tahun setelahnya, menertawakan semua aktivitas konyol yang pernah dilakukan. Kita juga akan menjadi saksi bagaimana kelak seorang anak hadir, kemudian berkembang sampai beranjak dewasa seperti seusia kita saat ini.

Tapi, ternyata Tuhan punya rencana lain. Dia memanggilmu lebih dulu di usia pernikahan kita yang begitu singkat. Aku kehilangan. Benar-benar kehilangan. Semuanya kini harus aku lakukan sendirian tanpa ada sosok kamu di sini.

Aku tahu kamu tidak akan bisa menonton rekaman ini. Tapi hanya inilah cara untuk melampiaskan rasa kehilangan. Dengan bicara sendiri, menangis sendiri, hingga marah-marah sendiri di depan kamera.

Kadang aku berpikir, kenapa Tuhan tidak memanggilku juga ketika kecelakaan itu terjadi? Kenapa aku dibiarkan sendirian menikmati kesedihan ini?

Maka, dimulai dari detik ini, aku akan menjalani hari yang benar-benar berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun