Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Cerita Melepaskan dalam Fragmen Dua

24 Agustus 2020   20:03 Diperbarui: 26 Agustus 2020   08:28 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Jakarta, Januari 2018

Sejujurnya hari ini aku sangat tegang, karena ini adalah momen yang sangat penting dalam hidup. Aku juga tidak menyangka Teresa ternyata membalas perasaan aku. Akhirnya kita pun sepakat untuk tidak mengulur waktu lama dan memutuskan waktu lamaran secepatnya.

Video ini aku buat sebagai kenang-kenangan perjalanan antara aku dan Teresa. Mulai dari pengungkapan perasaan, proses lamaran, pernikahan, hingga ketika punya anak nanti. Dan, sebentar lagi aku akan datang ke rumahnya bersama keluarga besar aku.

Kita sudah membawa banyak seserahan. Namun yang paling penting dan tidak boleh dilupakan adalah bunga, karena Teresa sangat menyukai bunga. Jadi, aku membawa sebuket bunga tulip putih meskipun sebenarnya favorit Teresa adalah bunga matahari. Ya aku pikir sekali-kali boleh melakukan hal yang berbeda.

Oke, aku mohon do'anya agar acara bisa berjalan lancar, untuk hari ini dan sampai di hari pernikahan nanti. Sampai jumpa di video selanjutnya. Bye!

***

Jakarta, April 2018

Hai, Nat! Apa kabar? Sudah lama sekali rasanya kita tidak bertemu. Semoga kamu, Klarisa, dan calon buah hati selalu baik-baik saja dalam lindungan-Nya. Tadi aku mau video call, bersama Teresa juga, tapi WhatsApp kamu sama sekali tidak aktif. Jadi aku putuskan untuk membuat video ini saja.

Oh ya, aku dan Teresa suka banget sama hadiahnya. Kebetulan kita memang belum punya oven di dapur. Dan untuk buket bunga mataharinya, terima kasih. Aku dan Teresa sama-sama menyukainya. Benar-benar cantik.

Kami sangat memaklumi kok kenapa kalian tidak datang di acara itu. Apalagi kalau urusan kerjaan, siapa juga yang bisa nolak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun